Page 121 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2021
P. 121

SERIKAT PEKERJA GARUDA ANGGAP PENSIUN DINI BERMASALAH

              JAKARTA--Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) mengungkapkan program
              pensiun  dini  2021  yang  ditawarkan  perusahaan  bermasalah.  Tomy  Tampatty  mengatakan
              Sekarga menyurati Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengenai hal tersebut.
              "Pensiun dini tahun 2021 berpotensi timbul masalah hukum," kata Tomy, Selasa (21/6).

              Tomy mengatakan, sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Pasal 64 Ayat 1 disebutkan,
              pemutusan  hubungan  kerja  sebelum  mencapai  usia  pensiun  normal  dapat  dilakukan  dengan
              syarat telah berusia 35 tahun dan mengajukan ata diusulkan perusahaan. Lalu terkait keputusan
              program pensiun dini 2021, Tomy menuturkan hal tersebut tidak pernah didiskusikan dengan
              Sekarga.

              "Serikat hanya diundang BoD dalam pertemuan satu arah pada 19 Mei 2021. Selama 15 menit
              pertemuan tersebut hanya menyampaikan keputusan BoD terkait rencana pensiun dini 2021,"
              jelas Tomy.
              Dengan  pertimbangan  hukum,  Tomy  mengatakan  Sekarga  hanya  ingin  mengingatkan  agar
              pelaksanaan pensiun dini dilaksanakan sesuai PKB Pasal 64. Dia menilai, pelaksanaan pensiun
              dini  2021  pada  dasarnya  tidak  sesuai  ketentuan  maka  tidak  menutup  kemungkinan  dapat
              menimbulkan permasalahan hukum.

              Sekarga juga keberatan dengan pernyataan manajemen dalam menjawab pertanyaan dari Bursa
              Efek Indonesia. Tomy menuturkan, manajemen menyatakan sudah melakukan diskusi dengan
              serikat pekerja.
              "Tidak  benar  manajemen  telah  berdiskusi  dengan  Sekarga  karena  manajemen  tidak  pernah
              berdiskusi  maka  kami  ingatkan  hal  tersebut  berpotensi  menimbulkan  masalah  hukum,"  kata
              Tomy.

              Beberapa waktu lalu, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menawarkan program pensiun dini
              bagi karyawannya. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan saat ini ribuan
              karyawan sudah mengajukan pensiun dini.

              "Ada 1.099 (mengajukan pensiun dini) memang dari jumlah yang masuk itu kami melihat jumlah
              pilot  yang  mendaftar  tidak  terlalu  banyak,"  kata  Irfan  dalam  rapat  dengar  pendapat  (RDP)
              dengan Komisi VI DPR, Senin (20/6).

              Irfan  menuturkan,  program  pensiun  dini  tersebut  sangat  penting  untuk  perusahaan.  Dia
              menegaskan, jumlah karyawan harus sesuai dengan produksi perusahaan saat ini yang sudah
              terdampak pandemi Covid-19.

              Meskipun begitu, Irfan tidak ingin mengungkapkan jumlah karyawan yang tepat untuk kondisi
              produksi  saat  ini.  Dia  tidak  ingin  angka  tersebut  diartikan  menjadi  target  karyawan  yang
              mengajukan pensiun dini.

              Hanya saja, Irfan mengatakan jumlah karyawan yang saat ini sudah mengajukan pensiun dini
              masih jauh dari harapan perusahaan. "Ada penawaran lagi ke depan yang kami diskusikan. Tapi
              yang  jelas  kita  tidak  punya  keinginan  mendzolimi.  Kami  juga  harus  menjaga  kepentingan
              bersama," kata Irfan.

              Irfan menambahkan, dari ribuan karyawan yang mengajukan pensiun dini, perusahaan saat ini
              belum memiliki dana pensiun tersebut. Dia menegaskan, eksekusi pensiun dini akan disesuaikan
              dengan ketersediaan dana dan dilakukan secara bertahap.




                                                           120
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126