Page 127 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2021
P. 127

DFW INDONESIA: 3 AWAK KAPAL PERIKANAN INDONESIA TERLANTAR DI
              SOMALIA
              JAKARTA - Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia melalui Fishers Center Bitung menerima
              pengaduan 3 orang Awak Kapal Indonesia yang sudah 6 bulan ini terlantar di negara Somalia .

              Mereka sebelumnya bekerja di kapal ikan berbendera Tiongkok bernama Luqing Yuan Yu 211
              dengan kontrak selama satu tahun yaitu Desember 2019-Desember 2020.

              Setelah berakhirnya masa kontrak, pihak agen perekrut di Indonesia dan perusahaan perikanan
              tempat mereka bekerja di Tiongkok tidak memberikan kepastian tentang status kontrak yang
              sudah berakhir. Saat ini ke-3 orang awak kapal perikanan tersebut terlantar di salah satu pulau
              negara Somalia .


              Koordinator  Nasional  Destructive  Fishing  Watch  (DFW)  Indonesia,  Moh  Abdi  Suhufan
              mengatakan bahwa penelantaran awak kapal perikanan Indonesia di Somalia oleh kapal ikan
              Tiongkok menunjukan belum adanya perbaikan tata kelola perekrutan awak kapal perikanan
              dalam kerjasama Indonesia dengan Tiongkok.

              "Mereka adalah korban dari buruknya tata kelola awak kapal perikanan migran Indonesia serta
              ulah  manning  agent  yang  tidak  bertanggung  jawab"  kata  Abdi.  Abdi  menjelaskan  bahwa
              berdasarkan  laporan  korban,  mereka  sudah  melaporkan  kondisi  ini  kepada  manning  agent
              Indonesia tapi tidak mendapat respon yang memuaskan. "Informasi yang kami peroleh bahwa
              manning agen Indonesia adalah PT RCA. Sialnya PT RCA yang merekrut dan memberangkatkan
              ke-3 orang tersebut sudah tutup dan tidak beroperasi" kata Abdi dalam keterangannya, Selasa
              (22/6/2021).

              Dalam laporan yang disampaikan kepada Fishers Center, awak kapal perikanan asal Indonesia
              tersebut mendapat perlakukan yang tidak manusiawi dari kapten kapal Tiongkok.

              "Kekerasan verbal, fisik dan makanan yang tidak layak mereka terima karena menyampaikan
              protes dan keinginan untuk kembali ke Indonesia karena masa kontrak yang telah selesai" kata
              Abdi.

              Karena terus melakukan protes, akhirnya ketiga awak kapal perikanan tersebit dipindahkan dari
              kapal ikan Tiongkok ke kapal barang Tiongkok dan kini berlabuh di Pelabuhan Somalia .

              "Mereka telah 3 kali dipindahkan dari kapal Luqing Yuan Yu 211, ke kapal Liao Dong Yu 571 dan
              terakhir ini posisi mereka di kapal barang Liao Dong Yu 535," jelas Abdi.

              Atas  laporan  tersebut,  DFW  Indonesia  telah  mengirimkan  surat  dan  kronologis  pengaduan
              kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta.

              "Untuk menolong dan menyelamtakan WNI Indonesia di luar negeri, kami telah menyampaikan
              hal ini kepada Kementerian Luar Negeri agar upaya reptatriasi bisa diupayakan oleh pemerintah
              Indonesia" ungkapnya.

              Fishers Center adalah platform pengaduan dan pelaporan awak kapal perikanan yang dikelola
              oleh DFW Indonesia dan Yayasan Plan Internasional Indonesia yang merupakan bagian dari
              dalam  proyek  Safeguarding  against  and  Addressing  Fishers'  Exploitation  at  Sea  (SAFE  Seas
              Project). Sejak beroperasi sejak tahun 2019, Fishers Center telah menerima 56 pengaduan awak
              kapal perikanan Indonesia yang bekerja di dalam dan luar negeri.





                                                           126
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132