Page 133 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2021
P. 133
Judul Sekarga Mengaku Tak Diajak Diskusi Terkait Program Pensiun Dini
Nama Media tirto.id
Newstrend Program Pensiun Dini 2021
Halaman/URL https://tirto.id/sekarga-mengaku-tak-diajak-diskusi-terkait-program-
pensiun-dini-gg7A
Jurnalis Selfie Miftahul Jannah
Tanggal 2021-06-22 13:55:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Dwi Yulinta (Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan PT Garuda
Indonesia (Sekarga)) Bahwa soal pelaksanaan program pensiun dini ini manajemen menyatakan
telah berdiskusi bersama seluruh serikat kerja, kami tegaskan itu tidak benar. Manajemen tidak
pernah berdiskusi maka pada kesempatan ini kami sampaikan program tersebut berpotensi
menimbulkan permasalahan hukum di kemudian hari
neutral - Dwi Yulinta (Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan PT Garuda
Indonesia (Sekarga)) Faktanya kami serikat hanya diundang oleh BoD dalam pertemuan satu
arah pada tanggal 19 Mei 2021 di mana dalam pertemuan 15 menit tersebut BoD hanya
menyampaikan keputusan BoD terkait dengan rencana Pensiun dini/PENDI 2021. Bahwa atas
pertimbangan hukum kami perlu mengingatkan pada BoD pelaksanaan PENDI 2021 harus
dilaksanakan dengan pasal 64 PKB baik Ayat 1.2.3. abc
neutral - Irfan Setia Putra (Direktur Utama Garuda) Tapi hasil 1.000 itu masih jauh dari harapan
kita
neutral - Irfan Setia Putra (Direktur Utama Garuda) Jadi nanti akan ada penawaran-penawaran
lain yang akan kita diskusikan dengan teman-teman lain yang. Jelas kita enggak ada keinginan
menzalimi karyawan. Kita tahu persis ini bukanlah waktu yang tepat untuk orang kemudian
dipaksa keluar. Ini bukan waktu yang tepat, ini harus jaga kepentingan bersama
Ringkasan
Sekarga mengaku tidak diajak berdiskusi manajemen terkait keputusan program pensiun dini.
Program pensiun dini yang prosesnya akan mulai dilakukan pada akhir Juni ini berpotensi
menimbulkan permasalahan hukum. Hal itu bisa terjadi karena manajemen Garuda tidak pernah
membicarakan program itu pada serikat kerja.
132