Page 55 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 JULI 2021
P. 55

"Kesepakatan  ini  juga  tidak  hanya  dipandang  sebagai  dokumen  semata,  tetapi  juga  harus
              menjadi  tanggung  jawab  dan  komitmen  bersama  untuk  memberdayakan  serta  melindungi
              perempuan dan anak di seluruh Indonesia," katanya.

              Tujuan  Nota  Kesepahaman  tersebut  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  dan  produktivitas
              perempuan pelaku usaha di bidang ekonomi, sosial, dan hukum, serta pemenuhan hak anak.

              Menteri  Bintang  menambahkan  kerja  sama  tersebut  merupakan  kekuatan  berharga  bagi
              percepatan  pencapaian  isu-isu  prioritas  pembangunan  PPPA,  khususnya  pada  isu  terkait
              kewirausahaan perempuan, serta penurunan pekerja anak.

              "Untuk mencapai isu-isu prioritas PPPA, Kemen PPPA tidak dapat bekerja sendiri. Dibutuhkan
              sinergi yang kuat antar pilar-pilar pembangunan, baik dari sektor pemerintah, dunia usaha dan
              profesi,  media,  lembaga  masyarakat,  akademisi,  tokoh  masyarakat,  tokoh  agama,  bahkan
              seluruh masyarakat," katanya.

              "Berbagai intervensi harus dilakukan dari berbagai sisi, sehingga seluruh lubang ketimpangan
              yang masih terbuka dapat kita tutup secara kolektif," lanjut dia.

              Adapun ruang lingkup Nota Kesepahaman yang akan dilakukan antara lain: Pertama, penguatan
              kapasitas dan promosi bagi perempuan pelaku usaha; Kedua, peningkatan perlindungan hak
              perempuan serta pencegahan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan di tempat kerja;
              Ketiga,  pencegahan  pekerja  anak;  Keempat,  peningkatan  pelaksanaan  Corporate  Social
              Responsibility (CSR) untuk peningkatan kualitas hidup perempuan dan perlindungan anak.

              "Diskriminasi tenaga kerja dapat menghambat partisipasi perempuan di bidang ekonomi. Masih
              banyak tenaga kerja perempuan yang diperlakukan secara tidak adil, mengalami pelecehan, dan
              sebagainya," kata Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Perempuan Kadin Indonesia, Nita
              Yudi.

              Untuk itu diperlukan kebijakan untuk melindungi tenaga kerja perempuan dan melindungi hak-
              haknya.

              "Diperlukan upaya dan kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan yang menjamin hak-hak
              dasar pekerja perempuan," ujar dia.

              Nita Yudi menambahkan di samping itu, akses dan kontrol terhadap manfaat keterampilan masih
              didominasi kaum laki-laki.
              Karenanya,  pendidikan  vokasi  juga  diharapkan  dapat  memberikan  sumbangsih  ilmu  dan
              peningkatan kegiatan ekonomi, khususnya bagi peningkatan kapasitas sumber daya manusia
              perempuan.

              Pada akhirnya, pertumbuhan Indonesia bisa berkualitas apabila sumber daya manusianya juga
              berkualitas.

              "Tepat hari ini juga diselenggarakan Munas VIII Kadin Indonesia. Semoga Nota Kesepahaman
              ini dapat menjadi tongkat estafet kepada Ketua Kadin Indonesia Terpilih beserta jajarannya,
              yang nantinya akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama, selanjutnya dibentuk kelompok
              kerja  bersama,  rencana  aksi,  dan  akhirnya  melahirkan  berbagai  program  dan  kegiatan  yang
              bermanfaat bagi perempuan dan anak Indonesia," kata Menteri Bintang.







                                                           54
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60