Page 87 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 JULI 2021
P. 87

Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga tengah mempersiapkan kapasitas sumber daya internal
              dan pengembangan infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan program JKP seperti sistem
              Teknologi Informasi.

              "Demikian  juga  mempersiapkan  integrasi  data,  pemberian  pelatihan,  akses  ke  pasar  kerja
              dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI," ucap dia.

              Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja
              menambahkan, manfaat uang tunai dalam program JKP baru bisa diberikan pada Februari tahun
              2022.

              Hal ini berdasarkan regulasi yang ada dalam PP 37/2021. Pasal 19 PP 37/2021 menyebutkan,
              manfaat JKP dapat diajukan setelah peserta memiliki masa iur paling sedikit 12 bulan dalam 24
              bulan  dan  telah  membayar  iuran  paling  singkat  6  bulan  berturut-turut  pada  BPJS
              Ketenagakerjaan sebelum terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pengakhiran hubungan
              kerja.
              Utoh mengatakan, perhitungan batas minimal keaktifan peserta BPJS Ketenagakerjaan dihitung
              sejak diterbitkannya PP 37/2021 pada 2 Februari 2021. Artinya, masa iur paling sedikit 12 bulan
              terhitung sejak 2 Februari 2021 jatuh pada 2 Februari 2022.

              Dengan demikian, jika terdapat pekerja yang merupakan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan
              dan terkena PHK sebelum Februari 2022, belum mendapat manfaat uang tunai dalam program
              JKP.

              "Karena berlakunya PP 37/2021 mulai Februari 2021," ujar Utoh.

              Sebagai informasi, dalam pasal 21 PP 37/2021 menyatakan, manfaat uang tunai diberikan setiap
              bulan paling banyak 6 bulan upah dengan ketentuan sebagai berikut : a. Sebesar 45 % dari upah
              untuk 3 bulan pertama, dan b. Sebesar 25 persen dari upah untuk 3 bulan berikutnya Upah yang
              digunakan  sebagai  dasar  pembayaran  manfaat  uang  tunai  merupakan  upah  terakhir
              pekerja/buruh  yang  dilaporkan  pengusaha  kepada  BPJS  Ketenagakerjaan  dan  tidak  melebihi
              batas atas upah yang ditetapkan.

              Batas atas upah untuk pertama kali ditetapkan sebesar Rp 5 juta rupiah. Dalam hal upah melebihi
              batas atas upah maka upah yang digunakan sebagai dasar pembayaran manfaat uang tunai
              sebesar batas atas upah.






























                                                           86
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92