Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 JULI 2021
P. 91
pada tahun 2019, dimana 67,5% penduduk usia muda dan dewasa menjadi angkatan kerja, dan
angka pengangguran mencapai titik terendah yaitu 5,2%.
"Terlepas dari berbagai perkembangan yang baik ini, Indonesia masih belum cukup mencetak
pekerjaan kelas menengah untuk menjadi suatu negara kelas menengah," ucapnya.
Tiga Strategi Dalam kesempatan yang sama, Lead Economist Bank Dunia, Wendy Cunningham
menyarankan tiga hal agar pemerintah Indonesia bisa menghasilkan tenaga kerja
berpenghasilan menengah. Pertama, meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan, dan
perusahaan. Dalam hal ini pemerintah harus memberlakukan kebijakan yang bisa meningkatan
daya kompetitif, misalnya menurunkan biaya perdagangan.
Sementara usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memerlukan kebijakan tambahan agar
terhubung dengan pasar global. UMKM harus didorong untuk mengadopsi teknologi digital
sehingga membantu mereka berkontribusi pada pekerjaan kelas menengah. "Dibutuhkan
dukungan pemerintah untuk ekosistem dan memprofesionalkan 36 juta pemilik usaha mikro
rumah tangga agar mereka lebih cepat bergerak menuju pekerjaan kelas menengah," ucap
Wendy.
Strategi kedua memfasilitasi peralihan kegiatan perekonomian maupun pekerja secara lebih pasti
menuju produktivitas dan upah lebih besar. Pemerintah perlu menjalankan strategi promosi
investasi baru untuk menarik investor ke sektor-sektor, dan proyek yang menciptakan lapangan
kerja kelas menengah.
Dari sisi tenaga kerja kata dia, harus dilakukan peningkatan kompetensi agar mereka bisa beralih
ke pekerjaan yang lebih baik. "Pada saat yang sama juga perlu ada asuransi untuk tenaga kerja
yang sedang menganggur," ucapnya.
Strategi ketiga membangun angkatan kerja kelas menengah yang mampu menerima
produktivitas baru dan pekerjaan yang lebih bernilai tambah tinggi. Hal itu akan membutuhkan
adaptasi terhadap sistem pelatihan kerja sehingga lebih gesit melalui kursus singkat,
meningkatkan keterampilan digital, dan keterampilan teknis.
Dia mengatakan tantangan lebih besar terletak pada inovasi untuk meningkatkan keterampilan
angkatan kerja usia dewasa sehingga mereka mendapatkan keuntungan lebih besar dari
peralihan teknologi hasil penanaman modal asing. Selain itu, perlu dukungan tambahan untuk
menyerap lebih banyak perempuan dan generasi muda ke dalam angkatan kerja, seiring
menyusutnya proporsi penduduk usia kerja.
Sumber: Investor Daily.
90