Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 SEPTEMBER 2020
P. 29

Perilaku  koruptif  menyebabkan  proses  perizinan  dan  proses  pengembangan  ekonomi  tidak
              efisien.


              ADA PROBLEM DAYA SAING, PEMERINTAH DIMINTA GANTI JUDUL OMNIBUS LAW

              Jakarta    -Terkait  alotnya    omibus  law    ,  akademisi  sekaligus  pakar  etika  pembangunan
              berkelanjutan, Sonny Keraf, menggaris bawahi bahwa sumber masalah keberlanjutan daya saing
              adalah korupsi.
              Perilaku  koruptif  menyebabkan  proses  perizinan  dan  proses  pengembangan  ekonomi  tidak
              efisien.

              "Jadi ini soal perilaku, walaupun saya sadar bahwa tidak hanya problem perilaku dan sifatnya
              kultural, tapi juga problem struktural," kata Sonny, dalam diskusi virtual bertajuk Cipta Kerja:
              Momentum Agregasi Daya Saing Daerah, Selasa, 22 September 2020.

              Menurut dia, hal ini tidak terlepas dari proses perizinan berlapis-lapis dengan waktu yang tidak
              pasti kapan izin itu diberikan. "Bukan soal mahalnya biaya pengurusan izin, tetapi waktu yang
              dibutuhkan menjadi panjang bahkan tidak pasti," katanya. "Kalau mahal, tapi ada kepastian tiga
              hari  selesai,  oke."      Selanjutnya,  Menteri  Negara  Lingkungan  Hidup  di  masa  pemerintahan
              Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur ini menyatakan sejak awal keberatan dengan judul
              RUU  Cipta  Kerja  yang  didasari  dengan  argumentasi  adanya  tumpang-tindih  dalam  proses
              perizinan yang lama sehingga investor tidak masuk ke Indonesia.

              "Tetapi  malah  memilih  Vietnam,  Thailand,  serta  memilih  negara  lain,"  ujarnya.  Dari  proses
              perizinan yang lambat itulah, kata dia, sehingga dengan undang-undang sapu jagat tersebut
              Presiden Joko Widodo ingin mempermudah perizinan investor agar lebih cepat dan pasti.
              Namun, dia menambahkan, jika konsepnya terkait lapangan kerja untuk menjamin kehidupan
              ekonomi yang jauh lebih baik bagi banyak masyarakat Indonesia, judulnya harus diubah dengan
              Omnibus  Law  Perlindungan  dan  Penciptaan  Lapangan  Kerja.  "Jadi  tidak  hanya  pencipataan
              lapangan kerja, tapi perlindungan lapangan kerja," tutur dia.

              Penjelasan lelaki bernama lengkap Alexander Sonny Keraf ini, lapangan kerja yang ada harus
              dilindungi baru menciptakan lapangan kerja baru, yang memberikan kesempatan bagi banyak
              orang untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Konotasi dari judul tersebut, menurut dia, sektor
              andalan adalah sektor industri di daerah perkotaan.

              "Atau sektor korporasi besar, investasi besar, iya kan. Sehingga judulnya penciptaan lapangan
              kerja," kata Sonny.

              Dia menjelaskan mengapa perlindungan itu perlu ditekankan, sebab yang utama harus dilakukan
              pemerintah adalah melindungi lapangan kerja yang ada di daerah-daerah.

              Selain di daerah, perlindungan lapangan pekerjaan harus menjangkau desa yang di dalamnya
              ada petani, nelayan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM, koperasi, pedagang,
              pengrajin, dan industri rumah tangga yang sudah ada saat ini. "Itu harus dilindungi," tutur dia.

              Perlindungan itu tiu dilakukan agar tanah petani tidak diserobot korporasi perkebunan, korporasi
              tambang. Penyerobotan itu membuat para petani lari ke kota, serta masalah lain adalah, mereka
              tidak  diberi  akses  permodalan  yang  cukup,  serta  tidak  diberi  perhatian  terkait  penyuluhan
              pertanian. "Ini cerita yang terjadi akhir-akhir ini," kata dia.

              IHSAN RELIUBUN | DA   .


                                                           28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34