Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 SEPTEMBER 2020
P. 44
Pernyataan itu dikemukakan Wahyu setelah Kementerian Luar Negeri RI memastikan sedikitnya
lima dari enam jenazah yang ditemukan tewas di Kota Tinggi, Malaysia, pada Minggu (20/09),
merupakan warga negara Indonesia.
Kemlu mengatakan mereka diduga berupaya masuk ke Malaysia secara ilegal menggunakan
perahu dan kemudian mengalami kecelakaan.
Malaysia larang masuk WNI pemegang visa jangka panjang, pekerja migran dan mahasiswa
'sedih' Malaysia perpanjang 'lockdown', TKI: 'Makan dikurangi, hanya mi dan nasi' Indonesia
akan kirim pekerja migran dengan 'protokol kesehatan sebagai harga mati', pegiat sebut calon
pekerja 'jadi kelinci percobaan' Juru bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, mengatakan Indonesia
tengah mengusulkan membangun koridor perjalanan dalam kerangka ASEAN.
"Dengan demikian, kita sudah langsung mengatur mekanisme lintas batas antar 10 negara
ASEAN, termasuk Malaysia di dalamnya," kata Teuku kepada wartawan BBC News Indonesia,
Liza Tambunan, via telpon, Senin (21/09).
Pemerintah Malaysia melarang masuk pemegang visa jangka panjang dan penduduk tetap dari
Indonesia, India, dan Filipina ke Malaysia mulai 7 September 2020. (Getty Images(Foto ilustrasi))
Kerangka secara regional tersebut, kata Teuku, dapat dijadikan pedoman untuk kesepakatan
antarnegara.
"Jadi kita berangkat dari satu model kerja sama dulu yang lintas negara di kawasan ASEAN dan
dengan demikian, ada best practices yang bisa di replicate atau diterapkan pada level bilateral.
"Kalau kita sudah sepakat pada aturan ke ASEAN, sudah lebih mudah sebenarnya," tuturnya.
Usulan tersebut mengutamakan sektor ekonomi, tambah Teuku, karena sifat ekonomi ASEAN
yang sudah semakin terintegrasi.
Namun, pembahasan masih berada di tahap awal dan mencakup soal prinsip-prinsip umum,
sehingga belum sampai pada isu pekerja migran Indonesia.
"Misalnya kalau kita mengizinkan pelaku ekonomi melakukan lintas batas, praktik-praktik
protokol kesehatan apa yang harus dipenuhi. Dengan ini kita bicara mengenai prinsip-prinsip
umum yang bisa disepakati seluruh negara ASEAN," lanjut Teuku.
Malaysia, selaku produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia, kini mengalami kekurangan
tenaga kerja pada sektor tersebut akibat krisis Covid-19. (Reuters) 'Perlu dicarikan jalan keluar'
Malaysia adalah salah satu tujuan utama bagi pekerja migran Indonesia, dengan estimasi
125.000 tenaga kerja yang berangkat ke negara itu setiap tahun dalam kurun waktu empat
tahun terakhir, menurut lembaga pemerhati hak pekerja migran Migrant Care.
Direktur eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan tahun ini, hanya sekitar 4.000 hingga
6.000 orang yang berhasil berangkat sebelum berbagai penangguhan diterapkan ketika wabah
mulai merebak pada Maret lalu.
Susilo mengatakan Indonesia semestinya menjalin komunikasi dengan Malaysia tentang
bagaimana meningkatkan peluang pekerja migran di tengah pandemi, antara lain untuk
mengurangi peluang penyeberangan ilegal ke negara tetangga tersebut.
"Saya kira memang harus dibangun komunikasi yang intensif, diplomasi yang intensif, dari
pemerintah Indonesia, itu setidaknya mencarikan jalan keluar. Karena bagaimanapun juga,
jumlah terbanyak yang batal berangkat itu adalah teman-teman kita ke Malaysia," kata Wahyu
via telpon, Senin (21/09).
43