Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 SEPTEMBER 2020
P. 45

Meski  demikian,  ia  berpendapat  bahwa  Indonesia  semestinya  tidak  perlu  mengirim  pekerja
              migran dulu saat ini, mengingat ancaman kesehatan akibat keberadaan Covid-19.
              Ia menambahkan bahwa pemerintah semestinya fokus pada pengadaan stimulus dan bantuan-
              bantuan ekonomi bagi pekerja migran yang belum bisa berangkat.

              "Itu  saya  kira  bisa  menekan  angka  keinginan  mereka  untuk  nekad  berangkat  secara  non-
              prosedural," ujar Wahyu.

              Malaysia kekurangan tenaga kerja  Di lain pihak, Malaysia, selaku produsen kelapa sawit terbesar
              kedua di dunia, kini mengalami kekurangan tenaga kerja pada sektor tersebut akibat krisis Covid-
              19.

              Seperti yang dilaporkan  The Star  , Asosiasi Kelapa Sawit Malaysia kini berupaya menjalin kerja
              sama dengan dengan Departemen Penjara Malaysia untuk mengerahkan narapidana dan orang-
              orang yang menjalani rehabilitasi narkoba, demi membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja
              karena pandemi.

              Dilaporkan,  sektor  perkebunan  kelapa  sawit  Malaysia  bahkan  sudah  mengalami  kekurangan
              36.000 tenaga kerja sebelum pandemi.

              Industri kelapa sawit sangat tergantung pada tenaga kerja dari Indonesia, India, dan Bangladesh
              tetapi kebijakan karantina wilayah membatasi perjalanan. Tenaga kerja setempat biasanya tidak
              tertarik mengisi lapangan kerja yang dianggap kotor, sulit dan berbahaya.
              Pekerja migran dari Malaysia tiba di pusat karantina di Medan pada April lalu. (EPA)  Sementara,
              Dato' Foo Yong Hooi, presiden Persatuan Agensi Pekerjaan Malaysia, mengatakan negara itu
              memang membutuhkan pekerja di sejumlah sektor yang tidak diminati warga setempat.

              Meski demikian, dibutuhkan mekanisme dan prosedur yang tegas untuk menjamin penekanan
              risiko penyebaran Covid-19, apalagi mengingat jumlah kasus di Indonesia yang tinggi.

              "Sebenarnya kami memerlukan pekerja dari Indonesia. Tapi masalahnya adalah di pandemi ini,
              kasus-kasus di Indonesia yang amat tinggi. Jadi harus mendapatkan satu mekanisme bagaimana
              untuk memastikan mereka sampai berangkat ke Malaysia itu dengan selamat," kata Dato' Foo.

              "Saya  bercadang  bahwa kalau siapa pekerja mau datang ke Malaysia untuk bekerja, pihak
              pemerintah  di  Indonesia  harus  mengadakan    quarantine    selama  14  hari  sebelum  mereka
              berangkat. Dan, waktu mereka sampai di Malaysia mereka juga harus melalui  quarantine  14
              hari. Jadi dengan cara ini akan merasa lebih aman," tambahnya.

              Beberapa sektor yang paling membutuhkan antara lain, pekerja rumah tangga, pabrik-pabrik,
              konstruksi, perkebunan dan pertanian.

              'Diduga berupaya masuk Malaysia secara ilegal'  Pada Senin (21/09), Direktur Perlindungan WNI
              dan  BHI  Kemenlu  RI,  Judha  Nugraha,  menyatakan  Konsulat  Jenderal  di  Johor  Bahru  telah
              berkoordinasi dengan kepolisian dan imigrasi untuk menindaklanjuti informasi penemuan enam
              jenazah.

              "Berdasarkan  informasi  Kepolisian  dan  Imigrasi  Malaysia,  benar  terdapat  penemuan  enam
              jenazah dimana lima di antara yang telah teridentifikasi identitasnya sebagai WNI. Mereka diduga
              berupaya  masuk  ke  Malaysia  secara  ilegal  menggunakan  perahu  dan  kemudian  mengalami
              kecelakaan," papar Judha dalam keterangan tertulis kepada wartawan.

              Pada  saat  bersamaan,  lanjutnya,  kepolisian  Malaysia  juga  menangkap  sembilan  WNI  yang
              selamat dan diduga berasal dari perahu yang sama.


                                                           44
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50