Page 46 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 SEPTEMBER 2020
P. 46
"KJRI Johor Bahru terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk penyelidikan lebih lanjut
peristiwa ini termasuk penanganan enam jenazah dan pendampingan kekonsuleran bagi
sembilan WNI lainnya." Sebelumnya, sebagaimana dilansir Berita Harian , sebanyak enam
orang ditemukan meninggal dunia di pesisir Pantai Teluk C, Bandar Penawar, Kota Tinggi, pada
Minggu (20/09) pagi.
Kepala Polisi Johor, Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay, mengatakan semua korban tewas ketika
bermaksud memasuki wilayah Malaysia secara ilegal. Adapun harian The Star mengutip
keterangan perwira polisi Kota Tinggi yang mengatakan mereka tewas "tenggelam".
Keenam jenazah itu, menurut Ayob Khan, terdiri dari "empat wanita dan dua lelaki dipercayai
warga Indonesia." Dia menambahkan, semua jenazah dibawa ke Hospital Sultan Ismail (HSI)
untuk diautopsi dan diuji Covid-19.
Sementara itu, sembilan WNI turut ditangkap dalam operasi anggota Resimen Pertama Kor
Armor Di Raja Malaysia di lokasi sekitar pantai saat tengah bersembunyi.
Mereka dibawa ke Markas Taktikal Pos Tanjung Sepang untuk pemeriksaan dan tes Covid-19.
Kemudian WNI masuk secara ilegal ini diserahkan ke dinas imigrasi setempat.
Insiden penemuan sejumlah jenazah WNI terjadi ketika pemerintah Malaysia melarang beragam
warga Indonesia masuk Malaysia.
Pelarangan masuk pemegang visa Malaysia My Second Home, ekspatriat, pemilik visa pasangan,
pelajar asing, dan penduduk tetap dari Indonesia ke Malaysia mulai berlaku pada 7 September
lalu. Kebijakan ini juga berlaku bagi warga India dan Filipina karena meningkatnya penyebaran
Covid-19 di negara-negara tersebut.
(ita/ita) .
45