Page 188 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 APRIL 2021
P. 188

Sementara Kepala Disnaker dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda, menegaskan bahwa
              untuk  pemberian  THR  Keagamaan  Tahun  2021  wajib  dibayarkan  bagi  para  pekerja  atau
              karyawan kendati di masa pandemi Covid-19. "Kalau THR sudah jelas diatur dan itu merupakan
              kewajiban daripada perusahaan untuk membayarnya," kata Kepala Disnaker dan ESDM Provinsi
              Bali Ida Bagus Ngurah Arda, saat dihubungi Kamis (29/4). Ia menerangkan, di masa pandemi
              Covid-19 di Bali belum ada indikasi atau laporan terkait perusahaan yang tak akan membayar
              THR-nya.

              "Kalau itu, sudah diambil langkah-langkah musyawarah itu kemudian laporan sejauh ini kita kan
              membuka posko. Artinya, kita membuka posko THR dan sampai saat ini cuma kecil saja ada 4
              laporan, kalau dibandingkan jumlah perusahaan sangat jauh sekali," jelasnya.

              Selain itu, juga keluarnya surat Menteri Ketenaga Kerjaan tentang pembayaran THR Keagamaan
              ini  sesuai  Surat  Edaran  (SE)  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021,  tentang  pelaksanaan  Pemberian
              Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja atau Buruh di perusahaan,
              pada prinsipnya mewajibkan pengusaha untuk memberi THR Keagamaan secara penuh kepada
              pekerja atau buruhnya pada H-7 Lebaran.
              Hal  itu,  juga  berlaku  sama  dengan  pekerja  atau  buruh  berdasarkan  Perjanjian  Kerja  Waktu
              Tertentu (PKWT) atau Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) yang memiliki masa kerja
              1 bulan secara menerus atau lebih.

              Kedua, pekerja atau buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK oleh pengusaha terhitung
              sejak H-30 hari sebelum hari raya keagamaan. "Di sana sudah jelas. Pertama itu merupakann
              kewajiban di masa pandemi ini diharapkan adanya musyarawah antara pengusaha dengan para
              pekerja itu sendiri. Kalau dalam ketentuan itu paling lambat seminggu sebelum Hari Raya. Nah
              sekarang  kondisi  pandemi  ini  silahkan  bermusyawarah  minimal  sebelum  hari  raya  sudah
              terbayar," ujarnya.

              Sementara, untuk data imbas wabah virus Corona atau Covid-19, banyak karyawan dirumahkan
              dan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Pulau Bali, tercatat sampai saat ini jumlah
              pekerja formal yang dirumahkan sebanyak 79.106 orang dan di PHK 3.349 orang. (KAD).



































                                                           187
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193