Page 81 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 APRIL 2021
P. 81
"Investasi baru akan mengompensisasi jumlah yang hilang itu. Investasi baru ini dapat
mendorong penyerapan dan jumlah pekerja formal yang hilang bisa impas," ujar Hariyadi, Kamis
(29/4/2021).
Menurut perkiraan konservatif pelaku usaha, lanjutnya, investasi baru yang masuk akan
menganti 30 persen dari total tenaga kerja formal yang terpaksa kehilangan pekerjaan akibat
terdampak pandemi pada 2020.
Diberitakan sebelumnya, harapan terhadap penyerapan tenaga kerja RI melambung setelah
realisasi investasi pada kuartal I/2021 menunjukkan hasil yang sangat menginspirasi pemerintah
dalam mengupayakan percepatan pemulihan ekonomi.
Tahun ini, Kementerian Ketenagakerjaan begitu optimistis serapan tenaga kerja melalui
instrumen investasi bisa tumbuh hingga 13 persen. Kendati demikian, target tersebut harus
dilalui dengan cara yang tidak mudah. Terdapat sejumlah tantangan fundamental yang mesti
dihadapi pemerintah.
Pemerintah menargetkan jumlah tenaga kerja yang terserap melalui instrumen investasi tumbuh
13 persen tahun ini. Pertumbuhan tersebut setara dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak
1,3 juta orang, naik dari pencapaian pada 2020 sebanyak 1,15 juta tenaga kerja.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan seiring dengan investasi yang kian
menggeliat, di mana penyerapan pada kuartal I/2021 mencapai Rp219,7 trliiun, dirinya meyakini
tren penyerapan tenaga kerja melalui instrumen investasi akan menunjukkan kinerja yang positif
pula.
"Bahkan, pemerintah cukup optimistis bisa lebih dari itu karena banyak sektor industri yang mulai
bergeliat," ujarnya, Kamis (29/4/2021).
Sikap optimistis pemerintah tersebut juga berakar dari trek rekor investasi di Indonesia dalam
kurun 5 tahun terakhir. Pada 2016, realisasi investasi RI senilai Rp612,8 triliun. Angka tersebut
tumbuh pesat sebesar 34,8 persen dengan nilai mencapai Rp826,2 triliun pada 2020.
80

