Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 APRIL 2021
P. 83

KSPSI DIY: MASALAH PEMBAYARAN THR SELALU ADA SETIAP TAHUN

              Yogyakarta,  IDN  Times  -  Permasalahan  Tunjangan  Hari  Raya  (THR)  yang  tidak  dibayarkan
              maupun hanya dibayarkan sebagian oleh perusahaan, dari ke tahun ke tetap ada.

              Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Daerah Istimewa Yogyakarta
              (DIY) Ruswadi menjelaskan, meskipun surat edaran Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan
              THR harus dibayarkan penuh, masih ada perusahaan yang melakukan pelanggaran.

              "Tahun  per  tahun  tetap  ada.  Apalagi  dua  tahun  ini  COVID-19  dipakai  alasan  untuk  tidak
              memberikan THR atau mengangsur THR," ungkapnya pada Kamis (29/4/2021).

              1. Permasalahan THR tahun lalu masih ada yang belum tuntas IDN Times/Sukma Shakti Ruswadi
              mengatakan, untuk permasalahan THR tahun lalu hingga kini masih ada yang belum tuntas.
              Malahan ada perusahaan yang cenderung menghindari membayarkan THR dengan melakukan
              PHK terhadap karyawannya. Baik menjelang Ramadan maupun saat Ramadan.

              "Masih ada kasus yang tidak tuntas. Makanya fungsi dari pengawasan, dari Serikat Pekerja untuk
              mengawal  itu.  Ada  perusahaan  yang  melakukan  PHK  sebelum  puasa  maupun  saat  puasa,"
              katanya.

              Ruswadi menjelaskan, ketika perusahaan melakukan PHR sudah memasuki saat Ramadan, maka
              dia tetap wajib membayarkan THR ke karyawannya. Baik yang sudah bekerja satu tahun maupun
              yang belum dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
              2. Bidang pariwisata paling terdampak IDN Times/Ita Malau Menurut Ruswadi, ketika nanti ada
              perusahaan yang tidak memberikan THR kepada para pekerjanya, maka dari serikat pekerja
              akan memperjuangkan hak pekerja melalui dwipartit. Yakni kesepakatan antara perusahaan dan
              pekerja. Ketika nanti tidak ditemukan jalan keluar, maka akan dilaporkan kepada Dinas Tenaga
              Kerja dan Transmigrasi untuk melakukan tindak lanjut.

              Berkaca pada tahun kemarin, Ruswadi menyampaikan banyak dari perusahaan pariwisata yang
              terdampak  COVID-19.  Hal  tersebut  juga  berdampak  pada  pemberian  THR  kepada  para
              pekerjanya. Padahal sebenarnya terdampak  COVID-19 tidak serta merta bisa menggugurkan
              kewajiban perusahaan membayar THR.

              "Perusahaan yang paling terdampak paling berat adalah pariwisata, itu ada perhotelan, restoran.
              Tapi tidak menutup kemungkinan perusahaan manufaktur, perusahaan lain. Yang cukup survive
              rokok dan farmasi. Mereka tidak terdampak, malah omzet naik 10 persen, perusahaan rokok
              kebanyakan dibayar penuh (THR)," katanya.

              3.  Sudah  membentuk  posko  pengaduan  Ilustrasi.  IDN  Times/Daruwaskita  Ruswadi
              menyampaikan, guna memudahkan pekerja untuk membuat laporan adanya perusahaan yang
              tidak membayarkan THR, DPD KSPSI DIY mendirikan posko pengaduan. Aduan tersebut bisa
              langsung dilakukan ke posko DPD KSPSI DIY maupun melalui unit serikat pekerja di masing-
              masing unit perusahaan tempatnya bekerja.

              Nantinya, ketika sudah ditindaklanjuti secara dwipartit namun tidak membuahkan hasil, maka
              aduan tersebut akan disampaikan ke Disnakertrans DIY untuk dibantu penyelesaiannya.

              "Pendirian posko nanti tidak terbatas. (Jika ada permasalahan THR) bisa melaporkan ke KSPSI
              untuk dibantu. Sekarang sudah pada ada grup Whatsapp, jadi semakin lebih cepat melaporkan
              aduan THR," paparnya.




                                                           82
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88