Page 266 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 MEI 2021
P. 266
"Sebanyak 444 dari 1.150 aduan yang diterima Posko THR 2021, sudah dikirim ke daerah untuk
diatensi Disnaker di 21 provinsi. Sisanya masih terus kami periksa kelengkapan datanya,"
katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/5/2021).
Ida mengatakan Kemenaker akan melakukan pemeriksaan atas aduan yang masuk di posko.
Setiap aduan akan mendapatkan nota pemeriksaan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 30
hari, dan fase berikutnya baru bisa diberikan rekomendasi berupa sanksi.
Menaker mengaku senang karena para Kepala Dinas Ketenagakerjaan mulai memproses aduan
tersebut, dan berharap semuanya selesai lebih cepat dan tidak sampai 30 hari.
Adapun 5 topik konsultasi yang diadukan ke Posko THR 2021 yakni mengenai THR bagi pekerja
yang mengundurkan diri, dan THR bagi pekerja yang selesai kontrak kerjanya.
Kemudian THR bagi pekerja yang dirumahkan, perhitungan THR bagi pekerja yang upahnya
disesuaikan pada masa pandemi, serta THR bagi pekerja yang berstatus hubungan Kemitraan
seperti pengemudi ojek dan taksi online.
Sedangkan pada pengaduan, ada 5 isu yang dilaporkan masyarakat, yakni THR dibayar dicicil
oleh perusahaan, THR dibayarkan 50%, THR dibayar tidak penuh karena ada pemotongan gaji,
THR tidak dibayarkan 1 bulan gaji, serta THR tidak dibayar karena pandemi Covid-19.
Dengan berbagai aduan itu, Kemenaker melakukan verifikasi, validasi data dan informasi, hingga
berkoordinasi dengan Disnaker di daerah dan instansi terkait. "Langkah berikutnya, menurunkan
tim pengawas ketenagakerjaan, dan merumuskan rekomendasi sanksi ketidakpatuhan," ujarnya.
Ida menambahkan Posko THR masih memberikan kesempatan kepada pekerja, pengusaha,
maupun masyarakat yang membutuhkan informasi, konsultasi, atau pengaduan atas
pelaksanaan pembayaran THR hingga 20 Mei 2021.
Sekjen Kemenaker Anwar Sanusi menambahkan akan menggelar rapat koordinasi secara rutin
dengan seluruh kepala Disnaker pada provinsi, kabupaten, dan kota untuk mengevaluasi
penanganan pengaduan serta merumuskan rencana tindak lanjut dan rekomendasi sanksi.
Dia menegaskan pemerintah dapat menjatuhkan sanksi jika THR tidak dibayar sesuai
kesepakatan di bawah ketentuan peraturan perundang-undangan, sesuai Peraturan Pemerintah
No. 36/2021.
"Bagi pengusaha yang tidak membayar THR keagamaan, dikenai sanksi administratif berupa
teguran tertulis, pembatasan kegiatan usaha, penghentian sementara sebagian atau seluruh alat
produksi, dan pembekuan kegiatan usaha," katanya. (Bsi).
265