Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 MEI 2021
P. 51
Ringkasan
Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat angka jumlah penggangguran di Indonesia terhitung
Februari 2021 sudah menembus 8,75 juta orang. Kalau dibandingkan dengan Februari 2020 yang
sebanyak 6,93 juta, jumlah ini meningkat 1,82 juta orang. BPS juga melaporkan pertumbuhan
ekonomi RI yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) terkontraksi minus 0,74 persen di
kuartal I 2021 (year on year/yoy).
PENGANGGURAN DI INDONESIA 8,75 JUTA ORANG, BANYAK DI PHK, TKA CINA
MALAH DISAMBUT DAN DIKASIH KERJA
POSBELITUNG.CO, -- Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat angka jumlah penggangguran
di Indonesia terhitung Februari 2021 sudah menembus 8,75 juta orang. Kalau dibandingkan
dengan Februari 2020 yang sebanyak 6,93 juta, jumlah ini meningkat 1,82 juta orang.
BPS juga melaporkan pertumbuhan ekonomi RI yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB)
terkontraksi minus 0,74 persen di kuartal I 2021 (year on year/yoy).
Sementara pertumbuhan ekonomi RI triwulan I 2021 secara kuartalan (Q to Q) tercatat minus
0,96 persen dibandingkan posisi triwulan IV 2020.
Capaian ini sekaligus membuat ekonomi RI masih mengalami resesi karena belum mampu
tumbuh positif seperti sebelum Covid-19.
Kepala BPS Suhariyanto kemudian mengingatkan, jumlah pengangguran yang lebih tinggi dari
Februari tahun lalu karena pada tahun lalu Covid-19 masih belum ada di Indonesia.
"Perlu diingat, Februari tahun lalu Covid-19 belum ada. Kalau sekarang, kita dibayang-bayangi
Covid-19," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers secara daring pada awal Mei.
Kabar baiknya, bila dibandingkan dengan jumlah pengangguran pada Agustus 2020 yang pada
saat itu mencapai 8,75 juta, jumlah pengangguran pada Februari tahun ini terpantau turun 1,02
juta orang.
Meski begitu, Suhariyanto mengakui kalau ini bukan berarti angka pengangguran sepenuhnya
pulih (recovery) pada Februari 2021.
Dengan demikian, secara keseluruhan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2021
tercatat 6,26%. Ini pun meningkat dari posisi pada Februari 2020 yang sebesar 4,94%, tetapi
turun dari posisi Agustus 2020 yang sebesar 7,07%.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) tercatat turun menjadi 68,08%, dari bulan Februari
2020 yang pada saat itu 69,21%.
Namun, posisi ini naik bila dibandingkan dengan Agustus 2020 yang 67,77%.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang bekerja formal sejumlah 40,38% dari total angkatan
kerja.
Sedangkan yang bekerja secara informal mencapai 59,62%.
Bila menilik jam kerja pun, sebanyak 84,14 juta orang merupakan pekerja penuh atau minimal
35 jam kerja per minggunya.
Kemudian, 46,92 juta orang bekerja hanya dalam waktu 1 jam hingga 34 jam.
50