Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 Maret 2021
P. 75
Menaker Ida meminta kejelasan dan membahas rencana penempatan kembali pekerja migran
Indonesia (PMI) ke Taiwan.
Otoritas Taiwan sejak Desember 2020 lalu mengeluarkan kebijakan penghentian sementara
penempatan PMI akibat ditemukannya sejumlah pekerja yang positif Covid-19.
Otoritas Taiwan meminta pemerintah Indonesia melakukan supervisi terhadap perusahaan
penempatan PMI (P3PMI) yang telah menempatkan PMI tertulari Covid-19 itu.
Merespons hal ini, tim evaluasi yang anggotanya terdiri dari Kementerian Ketenagakerjaan,
Kementerian Kesehatan, dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan
supervisi terhadap 14 P3MI yang diduga telah menempatkan PMI tersebut.
"Hasil supervisi telah kami sampaikan kepada pihak otoritas Taiwan. Oleh karena itu, dalam
pertemuan ini kami ingin mendapatkan kejelasan dan tanggapan serta tindak lanjut dari otoritas
Taiwan atas hasil supervisi dimaksud," kata Menaker Ida.
Menaker Ida juga ingin memperoleh informasi terkait sikap Taiwan terhadap penetapan peratuan
BP2MI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pembebasan Biaya Penempatan.
"Sebagai pembuat kebijakan atau regulator, kami ingin agar kebijakan yang kami keluarkan tepat
dan sesuai dengan kondisi yang ada," katanya.
Ida mengusulkan pemerintah Indonesia dan Taiwan agar duduk bersama menyikapi persoalan
calon PMI yang sudah memiliki visa sebelum dan sesudah dikeluarkannya kebijakan zero cost.
Ida juga menanyakan permasalahan sekitar 400 awak kapal Indonesia yang bekerja pada kapal-
kapal non-Taiwan yang terdampar di perairan Taiwan.
Sebanyak 400 awal kapal tersebut hingga kini belum dapat pulang ke tanah air, dikarenakan
belum adanya izin otoritas berwenang di Taiwan untuk keluar dari negara tersebut. Kondisi para
awak kapal tersebut sudah sangat rentan secara mental maupun fisik.
"Atas dasar kemanusiaan dan guna menghindari hal-hal yang dapat merugikan, pemerintah
Indonesia sangat berharap otoritas Taiwan dapat segera mengeluarkan izin sign off terhadap
awak kapal Indonesia yang stranded di Taiwan," tambah Ida.
Berdasarkan data Kemnaker, PMI yang bekerja di Taiwan sekitar 265.000 orang. Jumlah ini yang
terbesar kedua, setelah di Malaysia.
"Jumlah yang sangat besar tersebut tentu tidak terlepas dari baiknya perlindungan dan
kesejahteraan yang diterima oleh para PMI di Taiwan," kata Ida Fauziyah.
Respons Taiwan Jon C. Chen merespons hasil supervisi pemerintah Indonesia terhadap 14 P3MI
yang diduga menempatkan PMI terjangkiti Covid-19.
Menurut Jon, TETO akan berkoordinasi intensif dengan Kemnaker guna memperbaiki tata kelola
sehingga penempatan PMI ke Taiwan dapat segera kembali dilakukan.
Terkait 400 awak kapal yang masih berada di Taiwan, Jon C.Chen menyatakan pihaknya akan
kembali mengingatkan kepada otoritas di Taiwan segera menyelesaikan persoalan 400 awak
kapal yang sangat menjadi perhatian Menaker Ida tersebut.
"Sampai saat ini, kami belum dapat informasi pastinya, tetapi (dengan adanya) informasi dari Bu
Menteri saat ini kami akan minta otoritas di Taiwan untuk secepatnya mencarikan solusi
mempercepat pemulangan awak kapal ini," katanya.
74