Page 78 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 Maret 2021
P. 78

telah  mengeluarkan  kebijakan  penghentian  sementara  untuk  penempatan  PMI  akibat
              ditemukannya sejumlah PMI yang positif Covid-19. ( Pihak Otoritas Taiwan meminta Pemerintah
              Indonesia  melakukan  supervisi  terhadap  perusahaan  penempatan  PMI  (P3MI)  yang  telah
              menempatkan PMI terjangkit Covid. Merespons itu, Tim Evaluasi, yang keanggotaannya terdiri
              dari Kemnaker, Kemenkes, dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI, langsung
              melakukan supervisi terhadap 14 P3MI yang diduga telah menempatkan PMI tersebut.

              "Hasil supervisi telah kita sampaikan kepada pihak Otoritas Taiwan. Dalam pertemuan ini kita
              ingin mendapatkan kejelasan dan tanggapan, serta tindak lanjut dari Otoritas Taiwan atas hasil
              supervisi dimaksud," tegas Ida.

              Masih soal penempatan PMI, kepada Jon, Ida juga ingin memperoleh informasi terkait sikap
              pihak  Taiwan  terhadap  penetapan  Peraturan  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia
              Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pembebasan Biaya Penempatan. "Sebagai pembuat kebijakan atau
              regulator, kami ingin agar kebijakan yang kami keluarkan adalah tepat dan applicable/sesuai
              dengan kondisi yang ada," katanya.

              Ida mengusulkan agar Indonesia dan Taiwan duduk bersama untuk menyikapi calon PMI yang
              telah memiliki visa (sebelum terkena kebijakan zero cost) dan calon PMI yang belum memiliki
              visa pasca-dikeluarkannya kebijakan zero cost.

              Dalam pertemuan yang dilakukan secara daring ini, Ida juga menanyakan permasalahan sekitar
              400  awak  kapal  Indonesia  yang  bekerja  pada  kapal-kapal  non-Taiwan  yang  stranded
              (terdampar) di perairan Taiwan. Ke-400 awal kapal tersebut hingga kini belum dapat pulang ke
              Tanah Air, dikarenakan belum adanya izin otoritas berwenang di Taiwan untuk sign off (keluar)
              dari Taiwan.

              Dia menambahkan, Pemerintah Indonesia sangat menaruh perhatian terhadap kasus-kasus awal
              kapal Indonesia di luar negeri dan berharap permasalahan ini dapat diselesaikan secepatnya.
              Kejelasan dan kepastian tentang izin sign off diperlukan mengingat kondisi para awak kapal
              tersebut sudah sangat rentan secara mental maupun fisik.
              "Atas  dasar  kemanusiaan  dan  guna  menghindari  hal-hal  yang  dapat  merugikan,  Pemerintah
              Indonesia sangat berharap otoritas Taiwan dapat segera mengeluarkan izin sign off terhadap
              awak kapal Indonesia yang stranded di Taiwan," ungkap Ida.

              Berdasarkan data Kemnaker, saat ini PMI yang bekerja di Taiwan berjumlah sekitar 265.000
              orang. Jumlah ini adalah yang terbesar kedua, setelah Malaysia. "Jumlah yang sangat besar
              tersebut tentu tidak terlepas dari baiknya perlindungan dan kesejahteraan yang diterima oleh
              para PMI di Taiwan," kata Ida.

              Menanggapi hasil supervisi terhadap 14 P3MI yang diduga menempatkan PMI terjangkit Covid-
              19,  Jon  mengungkapkan  pihak  TETO  akan  berkoordinasi  intensif  dengan  Kemnaker  guna
              memperbaiki tata kelola penempatan PMI ke Taiwan. Sehingga pelaksanaan penempatan PMI
              ke  Taiwan  dapat  segera  dilakukan  Kembali.  (  Terkait  400  awal  kapal  yang  masih  berada  di
              Taiwan,  Jon  menyatakan  pihaknya  akan  kembali  mengingatkan  kepada  pihak  otoritas  untuk
              segera diselesaikan atas kasus itu. Pihak Otoritas Taiwan saat ini masih mencari solusi yang tepat
              agar awal kapal tersebut memperoleh transportasi dan bisa kembali ke Indonesia.

              "Sampai saat ini, kita belum dapat informasi pastinya. Tapi informasi dari Bu Menteri saat ini,
              kita  akan  minta  otoritas  di  Taiwan  untuk  secepatnya  mencarikan  solusi  mempercepat
              pemulangan awak kapal ini," katanya.

              (uka).


                                                           77
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83