Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 Maret 2021
P. 92

Selain  itu,  dalam  upaya  peningkatan  kerja  sama  ketenagakerjaan,  khususnya  bidang
              penempatan  dan  perlindungan  PMI,  Ida  telah  melakukan  pertemuan  secara  daring  dengan
              otoritas Taiwan, yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Kantor Taipei Economic and Trade Office
              in Jakarta (TETO Jakarta), Jon C.Chen, di Jakarta, hari Kamis (18/3/2021).

              Pertemuan  ini  dimaksudkan  untuk  meminta  kejelasan  dan  sekaligus  membahas  rencana
              penempatan kembali PMI ke Taiwan. Sejak Desember 2020, otoritas Taiwan telah mengeluarkan
              kebijakan  penghentian  sementara  untuk  penempatan  PMI,  akibat  ditemukannya  sejumlah
              pekerja yang positif Covid-19.

              Kepada  Chen,  Menaker  ingin  memperoleh  informasi  terkait  sikap  pihak  Taiwan  terhadap
              penetapan Peraturan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang
              Pembebasan Biaya Penempatan.

              "Sebagai  pembuat  kebijakan  atau  regulator,  kami  ingin  agar  kebijakan  yang  kami  keluarkan
              adalah tepat dan applicable/sesuai dengan kondisi yang ada," katanya.
              Berkenaan hal tersebut, Menaker mengusulkan agar pemerintah Indonesia dan Taiwan duduk
              bersama untuk menyikapi calon PMI yang telah memiliki visa (sebelum terkena kebijakan zero
              cost) dan calon PMI yang belum memiliki visa pasca dikeluarkannya kebijakan zero cost.

              Dalam pertemuan yang dilakukan secara daring ini, Ida juga menanyakan permasalahan sekitar
              400 awak kapal Indonesia yang bekerja di kapal-kapal non-Taiwan yang stranded (terdampar)
              di perairan Taiwan. Ke-400 awal kapal tersebut hingga kini belum dapat pulang ke Tanah Air,
              karena belum ada izin otoritas berwenang di Taiwan untuk sign off (keluar) dari Taiwan.

              Ida menambahkan, pemerintah Indonesia sangat menaruh perhatian terhadap kasus-kasus awal
              kapal Indonesia di luar negeri, dan berharap permasalahan ini dapat diselesaikan secepatnya.

              "Saya meminta kejelasan dan kepastian tentang kapan izin sign off dapat diberikan, mengingat
              kondisi para awak kapal tersebut sudah sangat rentan secara mental maupun fisik," katanya.





































                                                           91
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97