Page 138 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 138

UMP TIDAK NAIK, BURUH DEMO GUBERNUR SUMSEL

              Relawan Masyarakat Buruh Untuk Keadilan (Rembuk) Sumatera Selatan (Sumsel), menolak Surat
              Keputusan (SK) Gubernur Sumsel tentang Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021.

              Dalam SK itu disebutkan, tidak ada kenaikan UMP pada tahun 2021, yakni sebesar Rp3.043.111
              per bulan. Penolakan itu disampaikan ratusan buruh saat menggelar aksi demonstrasi di Halaman
              Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (11/11/2020).

              "Kami menilai SK UMP yang dikeluarkan Gubernur Sumsel sangat merugikan buruh, di mana
              mereka sangat membutuhkan tunjangan hidup. Ditambah lagi dalam kondisi pandemi Covid-19
              saat ini," ujar Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Sumsel Abdullah
              Anang.

              Anang  mengatakan,  selain  menolak  SK  Gubernur  Sumsel  tentang  UMP  2021,  pihaknya  juga
              menyampaikan beberapa tuntutan kepada Gubernur Sumsel.

              Dikatakannya,  ada  empat  tuntutan  lain  yang  disampaikan,  pertama  meminta  Presiden
              menerbitkan Perppu Pembatalan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.

              Kedua, menuntut Gubernur Sumsel untuk menaikan UMP 2021. Ketiga, menuntut pembahasan
              Upah Minimum Sektoral Provinsi Sumsel.

              "Terakhir  menuntut  pihak Penyidik Pegawai  Negeri  Sipil  (PPNS)  Sumsel untuk  melaksanakan
              tugas pokok dan penyelesaian kasus ketenagakerjaan di Sumsel," jelasnya.

              Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, meskipun UMP tidak mengalami kenaikan, namun
              Kebutuhan Hidup Layak (KHL) kabupaten/kota dipastikan akan ada kenaikan.

              "Tentang keinginan untuk UMP tetap ada kenaikan saya setuju. Maka dalam Pergub, terkait UMP
              minimal sama dengan tahun kemarin. Namun KHL itu ada di kabupaten/kota, sampai sekarang
              saya belum menerima. Usulan kabupaten/kota yang tidak naikkan (KHL) tidak aku teken (tanda
              tangani), kenaikannya harus dengan KHL daerah tentunya variatif dan tidak sama," katanya di
              hadapan massa aksi.

              Dia memastikan kepada para buruh, jika ucapannya tersebut dapat dipenuhi sehingga tidak ada
              pihak yang merasa dirugikan. Dia juga meminta kepada buruh untuk sabar dan menunggu hasil
              KHL yang akan ditetapkan awal Januari 2021.

              "Tidak perlu khawatir saya tetap bersama kalian, selama kita hidup dalam ekosistem, antara
              buruh dan korporasi harus jalan seimbang. Buruh ingin perusahaannya survive dalam Covid-19.
              Saya Gubernur kalian yang tidak akan meninggalkan kalian," ujar Deru.






















                                                           137
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143