Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 15

Tadjuddin mengaku bahwa dirinya telah terlibat dalam pembahasan RUU Cipta Kerja sejak tahun
              2018. Dia menegaskan, respon terhadap gelombang PHK memang diperlukan karena Indonesia
              akan memasuki era revolusi industri 4.0 dimana akan banyak perusahaan yang mengoperasikan
              roda industri berbasis teknologi. Namun, di tengah proses penyusunan RUU tersebut, terkendala
              oleh pandemi Govid-19 yang melanda negeri ini.

              Akibatnya, pertumbuhan ekonomi merosot drastis hingga minus pada kuartal II dan kuartal III-
              2020, sementara gelombang PHK justru muncul lebih awal mendahului prediksi sebelumnya.
              Demi membantu para buruh atau pekerja yang terkena PHK maupun dirumahkan menghadapi
              situasi tersebut, pemerintah kemudian membuat program bantuan langsung tunai (BLT) subsidi
              gaji hingga kartu prakerja.

              Dalam situasi krisis saat ini, tidak ada cara lain kecuali mendatangkan investasi untuk kembali
              memulihkan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri yang nantinya juga berimplikasi pada aspek
              ketenagakerjaan. Untuk mendatangkan investasi, UU Cipta Kerja yang sebelumnya masih dalam
              proses harus segera dirampungkan karena UU Ketenagakerjaan Tahun 2013 dinilai tidak ramah
              investor.
              Jika UU Ketenagakerjaan yang lama tetap dipakai, maka diyakini tidak akan ada investor yang
              masuk datang ke Indonesia. Nah, tentu implikasinya pertumbuhan ekonomi di tengah situasi
              pandemi akan terus mengalami minus yang berkelanjutan.

              Karena  itu,  UU  Cipta  Kerja  dapat  disebut  sebagai  payung  hukum  yang  jelas,  meski  dalam
              penerapannya masih membutuhkan aturan turunan mulai dari Peraturan Pemerintah (PP) hingga
              Peraturan  Menteri  (Permen).  Kita  tentu  sangat  menyayangkan,  bila  ada  pihak  yang  tidak
              memahami  substansi  UU  Cipta  Kerja  secara  menyeluruh,  apalagi  penjelasan  yang  terlanjur
              beredar di masyarakat justru diwarnai hoax dan dis-informasi, pada akhirnya berpotensi emosi
              masyarakat.

              Tidak hanya itu. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengungkapkan di dalam Omnibus Law
              UU Cipta Kerja, terdapat aturan yang menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan jaminan
              sosial berupa uang tunai dan peluang kesempatan kerja.

              Oleh sebab itu, Program jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) juga telah ditambahkan pada UU
              Cipta Kerja pada klaster ketenagakerjaan. Undang-undang ini juga memberikan kepastian bahwa
              hak pesangon tersebut diterima oleh pekerja/buruh dengan adanya skema di samping pesangon
              yang diberikan pengusaha. Yang terpenting, ketika buruh di-PHK, maka buruh akan diarahkan
              untuk mendapatkan hak pelatihan peningkatan kemampuan kerja sehingga nantinya pekerja
              tersebut dengan mudah mendapatkan pekerjaan baru.

























                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20