Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 48

Judul               Berharap Aturan Ketat Perlindungan Buruh Migran
                Nama Media          Kontan
                Newstrend           Perlindungan PMI
                Halaman/URL         Pg14
                Jurnalis            Ratih Waseso Aji
                Tanggal             2020-11-12 04:25:00
                Ukuran              142x108mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 18.105.000

                News Value          Rp 54.315.000
                Kategori            Ditjen Binapenta
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Ringkasan
              Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan segera merampungkan revisi aturan turunan dari UU
              Nomor  18  Tahun  2017  tentang  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI).  Untuk  itu
              perwakilan buruh migran meminta pemerintah benar-benar memberikan perlindungan maksimal
              kepada buruh migran.

              Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant CARE kepada KONTAN Selasa (10/11) mengatakan,
              terdapat  dua  hal  yang  perlu  menjadi  prioritas  dalam  penyusunan  aturan  turunan  tersebut.
              Pertama,  aturan  tentang  pekerja  kelautan.  Kedua  kewenangan  pemerintah  daerah  hingga
              tingkat desa dalam upaya perlindungan buruh migran mulai dari perekrutan.



              BERHARAP ATURAN KETAT PERLINDUNGAN BURUH MIGRAN

              Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan segera merampungkan revisi aturan turunan dari UU
              Nomor  18  Tahun  2017  tentang  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI).  Untuk  itu
              perwakilan buruh migran meminta pemerintah benar-benar memberikan perlindungan maksimal
              kepada buruh migran.

              Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant CARE kepada KONTAN Selasa (10/11) mengatakan,
              terdapat  dua  hal  yang  perlu  menjadi  prioritas  dalam  penyusunan  aturan  turunan  tersebut.
              Pertama,  aturan  tentang  pekerja  kelautan.  Kedua  kewenangan  pemerintah  daerah  hingga
              tingkat desa dalam upaya perlindungan buruh migran mulai dari perekrutan.

              Selain itu dua poin tersebut, ia berharap seluruh aturan turunan UU Pelindungan Pekerja Migran
              Indonesia harus memperhatikan aspek-aspek perlindungan perempuan dan anti perdagangan
              manusia. Karena itulah Wahyu meminta agar dalam menjalankan amanat UU No. 18 Tahun 2017
              pemerintah tidak hanya penerbitan aturan turunan saja.

              Pemerintah Indonesia harus menyiapkan transformasi tata kelola migrasi tenaga kerja yang saat
              ini bersifat sentralistik menjadi desentralisasi. Pemerintah pusat harus mempetegari inisiatif lokal
              dalam upaya pencegahan perdagangan manusia di daerah basis pekerja migran.

              Ratih Waseso Aji

                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53