Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MARET 2021
P. 44
Kemnaker, Budi Hartawan dan Presiden Direktur PT IWIP, Xiang Binghe di Lelilef Sawai, Weda
Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Sabtu (6/3/2021).
"Pengembangan kompetensi SDM di bidang industri ini menjadi sangat strategis dan harus
dilakukan pemerintah dan stakeholder untuk tujuan lebih produktif," kata Menaker Ida dalam
keterangannya.
Ida menjelaskan, ruang lingkup dalam kerja sama meliputi analisa kebutuhan pelatihan seperti
pengembangan program, kurikulum, dan modul pelatihan.
Termasuk peningkatan kapasitas Instruktur, penyediaan tenaga ahli/pengajar, penyelenggaraan
pelatihan berbasis kompetensi serta penyediaan tempat on the job training/pemagangan.
"Isi kerja sama juga menyangkut penyediaan sarana dan prasarana pelatihan, peningkatan
produktivitas, sertifikasi kompetensi, dan penempatan lulusan pelatihan," ucapnya.
Untuk memperlancar kerja sama ini, Kemnaker menyediakan instruktur dan tenaga pelatihan
berbasis kompetensi dan peningkatan produktivitas.
Ida mengatakan pihaknya juga turut melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi dan
peningkatan produktivitas, menyediakan sarana dan prasarana pelatihan pelatihan berbasis
kompetensi dan peningkatan produktivitas.
Termasuk memfasilitasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi.
Presiden Direktur PT IWIP menyatakan, pihaknya menyediakan tenaga ahli dalam rangka
pelaksanaan peningkatan kapasitas Instruktur dan mendukung pelaksanaan pelatihan.
PT IWIP juga akan memfasilitasi pelaksanaan on the job training atau pemagangan,
menyediakan peralatan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pihaknya.
"Selain itu, kami akan memprioritaskan peserta pelatihan yang lolos seleksi untuk bekerja di
perusahaan kami dengan jabatan yang sesuai dengan kualifikasi kompetensi yang dimiliki
lulusan," kata Xiang.
Menaker Ida Fauziyah berharap kerja sama kedua belah pihak ini dapat meningkatkan kualitas,
daya saing, dan produktivitas SDM di bidang industri khususnya dalam bidang pengolahan logam
berat dalam meningkatkan kinerjanya dan mendorong penerapan pelatihan berbasis kompetensi
yang mengacu pada standar kompetensi kerja.
43