Page 203 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2021
P. 203
Judul Ada Skenario PPKM Darurat 6 Minggu, Buruh Minta Ampun Tidak di-
PHK
Nama Media detik.com
Newstrend PPKM Darurat
Halaman/URL https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/5641878/ada-skenario-
ppkm-darurat-6-minggu-buruh-minta-ampun-tidak-di-phk
Jurnalis Aulia Damayanti
Tanggal 2021-07-13 15:54:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Said Iqbal (Presiden KSPI) Karena tidak menutup kemungkinan dalam situasi PPKM
darurat ini perusahaan melakukan PHK terhadap buruh. Terus terang, saat ini ancaman adanya
ledakan PHK sudah di depan mata. Karena sudah banyak perusahaan yang mengajak serikat
pekerja berunding untuk membicarakan program pengurangan karyawan
neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) KSPI meminta pelaksanaan PPKM darurat diikuti dengan
perlindungan terhadap hak-hak buruh
negative - Said Iqbal (Presiden KSPI) Persoalannya adalah, para buruh tidak mempunyai uang
lebih untuk membeli vitamin dan obat-obatan saat isoman
positive - Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan RI) PPKM Darurat selama 4-6 minggu
dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun
signifikan
positive - Jodi Mahardi (Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi)
Belum ada rencana perpanjangan PPKM darurat. Namun kita akan cermati perkembangan
penurunan laju penyebaran kasus
Ringkasan
Pemerintah membuat skenario Aturan PPKM Darurat berlaku 4 sampai 6 minggu. Menanggapi
hal itu, buruh meminta pemerintah untuk melindungi buruh dari ancaman pemutusan hubungan
kerja (PHK). "Karena tidak menutup kemungkinan dalam situasi PPKM darurat ini perusahaan
melakukan PHK terhadap buruh. Terus terang, saat ini ancaman adanya ledakan PHK sudah di
depan mata. Karena sudah banyak perusahaan yang mengajak serikat pekerja berunding untuk
membicarakan program pengurangan karyawan," Presiden Konfederasi Serikat Pekerja
Indonesia (KSPI) Said Iqba, dalam keterangannya, Selasa (13/7/2021).
202