Page 216 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2021
P. 216

SOAL TKA MASUK RI, GANJAR PRANOWO: KOMUNIKASI HARUS TERBUKA

              Gubernur  Jawa  Tengah Ganjar  Pranowo  menyebutkan  bahwa  informasi mengenai  masuknya
              tenaga asing (WNA) ke RI seiring dengan banyaknya proyek pembangunan kawasan ekonomi
              baru harus diterima secara terbuka.

              Dia mengatakan, semakin berkembangnya proyek kawasan ekonomi baru juga akan semakin
              memperlebar masuknya investasi luar ke dalam negeri. Dari hasil tersebut, beberapa investor
              mulai mendatangkan mesin, menyiapkan orang untuk bekerja dan beberapa diantaranya adalah
              tenaga kerja.

              "Ya faktor sosialnya, faktor komunikasi politiknya menurut saya harus disclose . Harus sangat
              terbuka,  kemudian  kita  memasukkan  ini,  publik  juga  perlu  diberikan  penjelasan  yang  bagus
              dengan narasi yang baik," kata Ganjar dalam Investor Daily Summit, Selasa (12/7/2021).

              "Karena kalau tidak ini pasti akan menjadi bulan-bulanan, yang tidak suka pasti akan bicara
              karena banyak tenaga kerja asing masuk. Ya kalau tenaga kerja kita bisa maka kita kerjakan
              sendiri, kenapa kita ada tenaga kerja asing masuk karena tidak semua kita bisa kerjakan," jelas
              Ganjar menambahkan.

              Lebih lanjut, kondisi serupa pun menurutnya pernah dialami saat pembangunan pabrik semen
              di  Rembang,  Jawa  Tengah.  Pada  saat  itu,  kata  dia,  pihaknya  menerima  banyak  protes  dari
              berbagai kalangan. "Saya paham betul, Alhamdulillah sekarang sudah berjalan (pabrik semen).
              Enam desa punya saham dari anak perusahaannya, punya saham bukan dikasih CSR," imbuhnya.

              Pembangunan pabrik semen yang sempat diprotes pun menurutnya kini memberikan banyak
              potensi  ekonomi  di  masyarakat.  Agar,  tidak  hanya  kaum  elite  saja  yang  menikmati  tetapi
              masyarakat di desa pun bisa mengambil kemanfaatan.

              "Sehingga yang menikmati tidak hanya elite tapi masyarakat juga. Memang tidak mudah tapi
              belajar dari PI Migas. Ketika PI Migas itu 10% daerah bisa ikut mengelola kenapa kita tidak
              berikan kepada desa dan di dalam di kawasan industri ini sudah disiapkan untuk UMKM. Maka
              harapan kita UMKM bisa naik kelas," kata Ganjar .



































                                                           215
   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221