Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2021
P. 33

Pemerintah perlu mengantisipasi adanya potensi gelombang PHK maupun karyawan dirumahkan
              tanpa digaji saat pemberlakukan PPKM Darurat. Harapan ini disampaikan anggota Komisi IX DPR
              Saleh Partaonan Daulay dan ekonom Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira.

              Saleh  misalnya  menyebut  ada  beberapa  program  yang  dinilai  cukup  mampu  sebagai  upaya
              strategi menekan dampak dari potensi tersebut. Salah satunya program Kartu Prakerja.

              Hanya  saja  dia  menyoroti  penerima  Kartu  Prakerja  yang  masih  aktif  bekerja.  Mereka
              masihbisamendaftar kategori upskilling untuk meningkatkan keterampilan (skill).

              "Mestinya kategori yang bisa menerima ini diprioritaskan untuk'yang terkena PHK maupun belum
              bekerja. Kalau yang sekarang sudah bekerja, kemudian ikut di sana, itu tidak mendesak. Ini
              perlu menjadi catatan bagi pemerintah supaya perluasan cakupannya menjadi lebih banyak,"
              tutur Saleh.

              Program lainnya adalah stimulus ekonomi, seperti bantuan subsidi bagi usaha mikro, kecil, dan
              menengah (UMKM). Langkah itu ditujukan agar sektor usaha rakyat ini tetap tumbuh meski di
              tengah kondisi ekonomi yang belum pulih.

              Minimal  masih  bisa  bertahan,  berproduksi,  dan  tidak  sampai  gulung  tikar.  Disisi  lain  UMKM
              diharapkan mampu menciptakan lapangan kerjabaru bagi masyarakat sekitar.

              Politikus PAN itu juga menilai masih.perlunya pemberian stimulus bagi korporasi atau perusahaan
              sehingga mencegah dari potensi kerugian dan meminimalkan pengurangan' karyawan. Insentif
              bagi  dunia  usaha  tersebut  bisa  diberikan  melalui  keringanan  pajak,  kemudah-ah  proses
              administrasi izin usaha.

              "Ini  semua  bagian  dari  kerangka  kerja  pemerintah  untuk  mempertahankan  dunia  usaha  di
              Indonesia tetap bisa berjalan meskipun belum, semuanya program itu efektif menekan potensi
              PHK. Makanya perlu dievaluasi lagi," ujar legislator dari Sumatera Utara itu.

              Saleh berharap pemerintah juga aktif mengevaluasi semua program tersebut dan kendala yang
              terjadi  selama  ini.  Misalnya  program  Kartu Prakerja  seperti  pelatihan virtual.  Sementara  ada
              bidang kerja yang tidak maksimal kalau dilakukan secara online dan perlu praktiklangsung di
              lapangan sehingga ilmu pelatihan bisa terserap penuh.

              Demikian juga pemberian bantuan subsidi upah (BSU) bagi pekerja formal yang mendapatkan
              gaji di bawah Rp5 juta. Total jumlah alokasi dana PEN yang diberikan mencapai "sekitar Rp20
              triliun. Padahal kategori tersebut masih aktif bekerja dan meraih penghasilan tetap. Sementara
              banyak kalangankecilyangjugasangat terdampak seperti pekerja informal.

              "Dampak pandemi ke sektor informal ini kan banyak. Contoh tukang parkir, pedagang sayur,
              kedai kopi, penjual makanan keliling, penjual pecel lele, dan sebagainya. Itu sektor informal yang
              jumlahnya banyak banget dan mereka menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

              Banyak sekali orang yang kena PHK itu akhirnya mengambil lapangan pekerjaan sendiri dengan
              buat usaha kecil. Ini kan harus diperhatikan. Jangan yang sudah bekerja dikasih kecuali kalau
              uang negara'kita banyak," jelasnya.

              Saleh juga mengusulkan pemerintah memperbanyak program padat karya di herba -gai daerah
              sehingga mendapatkan pekerjaan dan pendapatan. Bila terjadi PHK, mereka nantinya masih bisa
              memiliki pekerjaan melalui program tersebut. Metode ini bisa disinergikan dengan pengusaha
              sehingga masyarakat dan pengusaha juga sama-sama diuntungkan.

              Bhima Yudhistira mengatakan, jika PPKM Darurat diperpanjang, hal itu akan sangat berdampak
              pada sektor usaha seperti ritel, transpor-ta'si, dan pariwisata. Sementara secara makro hal itu

                                                           32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38