Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2021
P. 75

KEMNAKER, APINDO, KADIN, DAN BURUH DEKLARASI GOTONG ROYONG

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  bersama  Kamar  Dagang  dan  Industri  (Kadin)
              Indonesia,  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo),  dan  Pimpinan  Serikat  Buruh  menggelar
              Deklarasi Gotong Royong Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

              Deklarasi itu sesuai Instruksi Mendagri nomor 15 tahun 2021 tentang PPKM Darurat COVID-19
              di wilayah Jawa-Bali.

              Setelah pembacaan bersama deklarasi, semua pihak yang terlibat kemudian meneken Deklarasi
              Gotong Royong di ruang Tridharma Kemnaker, Jakarta, Rabu (13/7).

              Penandatanganan dilakukan oleh Menaker Ida Fauziah; Hariyadi Sukamdani (Unsur Pengusaha);
              Arsjad Rasjid (Unsur Industri); dan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI),
              Yorrys Raweyai; Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena
              Wea.

              Lalu Presiden Konfederasi Serikat Pekerja BUMN, Ahmad Irfan Nasution; Presiden Konfederasi
              Sarikat Buruh Muslim Indonesia (K-Sarbumusi), Syaiful Bahri Anshori (Unsur Pekerja/Buruh).

              Dalam  sambutannya  secara  virtual,  Menteri  Koordinator  Bidang  Kemaritiman  dan  Investasi
              (Menko  Marves),  Luhut  Binsar  Pandjaitan,  menegaskan  bahwa  pemerintah  tak  bisa
              menyelesaikan persoalan Covid-19 tanpa kerja sama dengan para pengusaha maupun pekerja.

              "Kita harus bahu membahu untuk mengatasi COVID-19 ini. Saya percaya kalau kita lakukan ini
              dengan kompak, sungguh-sungguh, kita tidak terlalu takut bahwa ini tidak bisa kita atasi," ujar
              Luhut yang juga Koordinator PPKM Darurat.

              Luhut  menegaskan  sikap  pemerintah  untuk  bergotong  royong  menjalankan  PPKM  Darurat
              mengatasi Covid-19 ini, terutama kepatuhan menjalankan protokol kesehatan, membutuhkan
              kerja sama dengan para pengusaha dan pekerja/buruh.

              "Kunci utama bukan obat, bukan vaksin, tapi protokol kesehatan dan kita harus paralel seiring
              berjalan untuk bisa mengontrol ke depan mengenai Covid ini," kata Luhut.

              Hal  senada  dikatakan  Ida  Fauziyah.  Menurutnya,  kunci  utama  menghadapi  situasi  pandemi
              Covid-19 semua pihak harus memiliki percaya diri yang tinggi dan selalu optimistis. Kreativitas
              dan inovasi harus terus dilakukan untuk dapat bangkit dari keterpurukan.

              "Yang paling penting lagi adalah semua upaya ini tidak bisa dijalankan secara parsial, namun
              harus  dilakukan  secara  serentak  bersama-sama,  dengan  melibatkan  pengusaha  dan  pekerja
              sebagai tanggungjawab dan persoalan bersama," katanya.

              Selain kondisi pandemi Covid-19, tantangan disrupsi juga dihadapi masyarakat pekerja/buruh di
              seluruh dunia. Ia menilai masyarakat termarjinal, pekerja/buruh berpendidikan dan keterampilan
              rendah menjadi golongan paling terdampak akibat pandemi.
              Karena itu, kata Ida, deklarasi ini merupakan bentuk komitmen bersama sekaligus kolaborasi
              antara  pemerintah,  pengusaha  dan  pekerja/buruh,  agar  dapat  mengatasi  tantangan
              ketenagakerjaan.

              "Deklarasi ini dilandasi semangat saling peduli, optimis, dan bersama-sama bangkit dari dampak
              pandemi Covid-19," ujarnya.

              Deklarasi  ini,  kata  Ida,  dilakukan  demi  para  pejuang  kesehatan  yang  gugur,  para  tenaga
              kesehatan yang terus berjuang habis-habisan, rakyat Indonesia yang hari ini masih terbaring
              sakit, dan demi para ibu yang mencemaskan anak-anaknya.
                                                           74
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80