Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 JANUARI 2021
P. 100
di depan. Tahun 2021 ini harus bisa dijadikan titik balik pulihnya perekonomian Indonesia setelah
didera pandemi," jelas Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Agus Susanto
dalam keterangan resmi, Senin (18/1/2021).
Ia merinci dari total Rp36,5 triliun jaminan yang sudah cair ke para pekerja, meliputi klaim untuk
Jaminan Hari Tua (JHT) mencapai Rp33,1 triliun untuk 2,5 juta kasus, Jaminan Kematian (JKM)
sebanyak 34,7 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp1,35 triliun, Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK) sebanyak 221,7 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp1,55 triliun, dan Jaminan Pensiun
(JP) sebanyak 97,5 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp489,47 miliar.
Meski mengalami lonjakan pencairan jaminan sepanjang 2020, proses pendaftaran peserta baru
diklaim terus terjadi. Sehingga total ada 50,72 juta pekerja telah terdaftar sebagai peserta BP
Jamsostek hingga akhir Desember 2020.
"Hasil ini merupakan pencapaian yang positif untuk mengakhiri tahun 2020, meski dengan
kondisi pandemi COVID-19 yang juga tidak kalah menantang bagi peningkatan kepesertaan.
Sementara dari sisi perusahaan peserta atau pemberi kerja, pada periode yang sama capaian
yang diraih oleh BP Jamsostek sebesar 683,7 ribu perusahaan," terangnya.
BP Jamsostek juga mendorong kepesertaan pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha
Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). Terhitung sejak 2017 sampai dengan akhir Desember 2020,
strategi ini telah berkontribusi positif terhadap kepesertaan sebesar 1,6 juta peserta dengan total
iuran Rp364,2 miliar yang dilakukan oleh 4.694 peserta aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara untuk perlindungan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI), terhitung Desember
2020, sebanyak 376,6 ribu PMI telah terlindungi oleh program BP Jamsostek dengan nilai iuran
mencapai Rp31,9 miliar.
"Walaupun banyak terjadi PHK akibat berkurangnya pendapatan usaha sebagai dampak dari
pandemi Covid-19, BP Jamsostek tetap dapat melakukan akuisisi peserta sebanyak 17,4 juta
untuk tahun 2020", jelas dia.
Meski demikian, dirinya mengaku lonjakan klaim JHT imbas dari PHK tidak bisa dihindari, yaitu
sebesar 15,22 persen atau sebanyak 2,2 juta pengajuan klaim JHT pada tahun 2019 dengan
nominal yang juga melonjak 24,25 persen atau sebesar Rp26,64 triliun.
99

