Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 JANUARI 2021
P. 105
neutral - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Untuk APBN 2021 kami memang belum
menerima perintah untuk menyalurkan kembali program BSU
positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Kami punya evaluasi, akan kami berikan pada
Pak Kemenko Perekonomian. Agar, jika memang ekonomi belum secara normal kembali diskusi
kami mengenai program BSU ini kita bisa pertimbangkan dilakukan kembali di 2021
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ) Ida Fauziyah mengatakan total realisasi Bantuan Subsidi
Upah (BSU) atau subsidi gaji secara keseluruhan mencapai 98,91 persen dengan total anggaran
Rp 29,4 triliun kepada 12,4 juta pekerja atau buruh.
FAKTA PENYALURAN SUBSIDI GAJI DI 2020, EFEKTIF TANGANI DAMPAK COVID-
19?
Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ) Ida Fauziyah mengatakan total realisasi Bantuan
Subsidi Upah (BSU) atau subsidi gaji secara keseluruhan mencapai 98,91 persen dengan total
anggaran Rp 29,4 triliun kepada 12,4 juta pekerja atau buruh.
Adapun rinciannya untuk gelombang 1 realisasinya 99,11 persen dan gelombang 2 hanya 98,71
persen. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait BSU, berikut fakta-fakta tentang BSU yang
dirangkum Liputan6.com, Selasa (19/1/2021).
1. BSU Tidak Tersalurkan 100 persen Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah
mengatakan, realisasi penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau subsidi gaji belum mencapai
100 persen. Hal ini terjadi karena adanya beberapa kendala yang menyebabkan realisasi
terganggu. Salah satunya ada data yang tidak valid.
"Waktu penyalurannya antara bulan Agustus sampai Oktober 2020, target penyaluran 12,4 juta
dengan anggaran separuh dari Rp 29,4 triliun, realisasinya 12,29 juta penerima anggarannya Rp
14,8 triliun. Kalau dipresentasi sudah 99,11 persen, yang belum tersalurkan ada 110.762
pekerja," kata Ida Fauziyah dalam raker bersama Komisi IX DPR RI, Senin (18/1/2021).
Selanjutnya, untuk gelombang kedua periode November 2020 telah disalurkan kepada 12,4 juta
penerima dengan anggaran yang sama seperti gelombang 1. Sementara untuk realisasinya telah
disalurkan sebesar Rp 14,6 triliun kepada Rp 12,24 juta penerima, presentasinya 98,71 persen.
Untuk gelombang 2 ini belum tersalurkan kepada 159.727 pekerja. Sehingga total realisasi dari
gelombang 1 dan 1 mencapai Rp 29,4 triliun atau persentasenya 98,91 persen.
"Tentu bapak ibu masih bertanya-tanya. Kenapa tidak tersalurkan 100 persen? kami menjelaskan
bahwa penyebab rekening belum tersalurkan yang pertama ada duplikasi, ada rekening ganda
atau double," ujarnya.
Kemudian, data tidak valid. Nama yang terdaftar itu tidak sama misalnya tulisan nama
Muhammad dan Muhamad, Agus Trianto Pamungkas tertulis Agus T Pangungkas. Itulah yang
menyebabkan menjadi tidak valid.
Lalu rekening ditutup oleh pemilik rekening atau pihak bank, karena ada masalah. Kemudian
rekening tidak terdaftar di kliring bank penerima atau tidak ikut dalam sistem kliring nasional.
Penyebab lainnya, yakni rekening pasif yang tidak ada transaksi dalam jangka waktu tertentu.
104

