Page 13 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 JANUARI 2021
P. 13

Dia menjabarkan bahwa dalam investasi saham di pasar modal, 98% dana ditempatkan pada
              emiten penghuni indeks LQ45. Meski demikian, penempatan pada saham non-LQ45 juga tetap
              dilakukan dengan menerapkan protokol investasi yang ketat. Agus pun menyatakan bahwa BP
              Jamsostek hanya berinvestasi di emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN), saham yang likuid
              berkapitalisasi besar, dan memberikan dividen secara periodik.

              BP  Jamsostek  mencatatkan  hasil  investasi  senilai  Rp32,30  triliun  sepanjang  2020  atau  naik
              10,85% (year on year/yoy) dari perolehan pada 2019 yakni Rp29,14 triliun. “Tentunya faktor
              analisis fundamental dan review risiko menjadi pertimbangan utama dalam melakukan seleksi
              emiten. Jadi, tidak ada investasi pada saham-saham gorengan”, katanya.

              LEBIH BAIK

              Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar mengatakan imbal hasil program Jaminan Hari
              Tua  (JHT)  terus  mencatatkan  penurunan  dari  tahun  ke  tahun.  Hal  tersebut  perlu  menjadi
              perhatian BPJS Ketenagakerjaan, terlebih dalam kondisi yang tertekan akibat pandemi Covid-19.
              BPJS Watch mencatat bahwa imbal hasil JHT pada 2016 sebesar 7,19% dan naik menjadi 7,82%
              pada 2017. Setelah itu, pada 2018 justru turun menjadi 6,62%, menyentuh 6,06% pada 2019
              dan 5,63% pada 2020.

              “Pengelolaan investasi harus dilakukan dengan lebih baik lagi tahun ini, karena bisa menambah
              kesejahteraan pekerja, salah satunya melalui imbal hasil JHT,” ujar Timboel.

              Di  sisi  lain,  dia  menganggap  pengelolaan  Program  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  (JKP)
              membutuhkan  modal  pengelolaan  investasi  yang  mumpuni  sehingga  manfaat  bisa  terjamin.
              Seperti diketahui, Program JKP merupakan program yang lahir saat Undang-Undang No.11/2020
              tentang  Cipta  Kerja terbit.  Melalui  beleid itu,  pemerintah  memberikan  modal  awal  dan  dana
              Program JKP berasal dari rekomposisi program yang telah ada.

              Baru-baru ini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan rekomposisi berasal dari
              dana  program  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  (JKK).  Dia  menilai  bahwa  berlakunya  JKP  berisiko
              meningkatkan rasio klaim JKK karena tak ada sumber pendapatan tambahan. Tak tanggung-
              tanggung, BPJS Watch memproyeksikan rasio klaim JKK dapat naik hingga 40%, dari tahun lalu
              yang masih sebesar 26%

              Rasio klaim pun akan meningkat karena adanya penambahan manfaat JKK yang tertuang dalam
              PP No. 82/2019. Menurut Timboel, berlakunya JKP dan meningkatnya rasio klaim JKK membuat
              BPJS Ketenagakerjaan harus diantisipasi dengan manajemen investasi yang lebih tepat.

              Kualitas  investasi  pun  akan  menjadi  tumpuan  bagi  penyelenggaraan  Program  JHT  karena
              program  ini  memberikan  manfaat  secara  langsung  kepada  para  pesertanya.  Kualitas
              penyelenggaraan program-program lain pun akan memengaruhi manfaat yang diperoleh peserta
              dari JHT. “JKK dan Jaminan Kematian kan hasil investasinya tidak dikembalikan kepada pekerja,
              dikembalikan  menjadi  pokok  untuk  diinvestasikan  lagi.  Namun,  JHT  masuk  ke  saldo  peserta
              sebagai imbal hasil,” tuturnya.
              UTAK-ATIK RACIKAN INVESTASI


              BPJS Ketenagakerjaan membukukan kinerja Investasi positif pada 2020. Di tengah tambahan
              tugas pada tahun ini, begini potret kinerja BPJS Ketenagakerjaan pada 2020.

              AISMS/RAOITYO CKO - Bisnis AbOura chm n







                                                           12
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18