Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 JANUARI 2021
P. 51
WALAU PANDEMI, PESERTA BPJS KETENAGAKERJAAN TETAP PEROLEH IMBAL
HASIL DI ATAS DEPOSITO
Tahun 2020 menjadi tahun yang sangat berat karena efek dari pandemi Covid-19, namun meski
demikian BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) tetap mencatatkan hasil positif pada kinerja
institusi sepanjang tahun 2020 tersebut. Antara lain kinerja pada bidang Investasi, kepesertaan,
dan pelayanan.
"Sepanjang tahun 2020, penerimaan iuran (unaudited) BPJAMSOSTEK tercacat berhasil
dibukukan sebesar Rp73,31 triliun, walaupun terdapat implementasi PP 49 Tahun 2020 tentang
relaksasi iuran Program JKK, JK sebesar 99% dan penangguhan Program JP sebesar 99%. Iuran
tersebut ditambah pengelolaan investasi berkontribusi pada peningkatan dana kelolaan
mencapai Rp486,38 triliun pada akhir Desember 2020", ujar Dirut BPJAMSOSTEK Agus Susanto
secara tertulis, Selasa (19/01/'21) BPJAMSOSTEK juga, kata Agus, mencatatkan hasil investasi
sebesar Rp32,30 triliun, dengan Yield on Investment (YOI) yang didapat sebesar 7,38%. Dana
dan hasil Investasi tersebut mengalami pertumbuhan masing masing sebesar 12,59% dan
10,85% dibandingkan tahun akhir 2019.
Agus mengutarakan investasi BPJAMSOSTEK dilaksanakan berdasarkan PP No. 99 tahun 2013
dan PP No. 55 tahun 2015, yang mengatur jenis instrumen-instrumen investasi yang
diperbolehkan berikut dengan batasan - batasannya. Ada juga Peraturan OJK No. 1 tahun 2016
yang juga mengharuskan penempatan pada Surat Berharga Negara sebesar minimal 50%.
"Untuk alokasi dana investasi, BPJAMSOSTEK menempatkan sebesar 64% pada surat utang,
17% saham, 10% deposito, 8% reksadana, dan investasi langsung sebesar 1%", paparnya.
Selama masa pandemi, tandas Agus, pengelolaan dana investasi mendapatkan tantangan yang
cukup berat, mengingat dampak pandemi Covid-19 dirasakan oleh seluruh bidang usaha di dalam
negeri. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada awal tahun 2020 dibuka melemah,
bahkan sempat terseok ke level 3900-an pasca ditetapkannya Covid-19 sebagai pandemi global.
50