Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 JANUARI 2021
P. 61

USUT KASUS DUGAAN KORUPSI, KEJAGUNG GELEDAH KANTOR BPJS
              KETENAGAKERJAAN
              Kejaksaan  Agung  (Kejagung)  menaikkan  status  kasus  dugaan  korupsi  kasus  penyimpangan
              pengelolaan  keuangan  dan  dana  investasi  BPJS  Ketenagakerjaan  ke  tingkat  penyidikan.
              Kejagung telah menggeledah kantor BPJS Ketenagakerjaan dan menyita sejumlah dokumen.

              "Tim jaksa penyidik telah melakukan penggeledahan di kantor pusat BPJS Ketenagakerjaan di
              kawasan  Jakarta  Selatan  dan  menyita  data  serta  dokumen,"  kata  Kapuspenkum  Kejagung
              Leonard Eben Ezer Simanjuntak, dalam keterangannya, Selasa (19/1/2021).

              Penggeledahan  tersebut  dilakukan  pada  Senin  (18/1/2021)  kemarin.  Sementara  itu,  hari  ini
              penyidik memeriksa 10 saksi pejabat dan karyawan kantor pusat BPJS Ketenagakerjaan.

              "Berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-02/F.2/Fd.2/01/2021, Tim Jaksa Penyidik
              pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus mulai melakukan pemeriksaan terhadap pihak-
              pihak  terkait  sebagai  saksi  dalam  dugaan  Dugaan  Perkara  Tindak  Pidana  Korupsi  pada
              Pengelolaan  Keuangan  dan  Dana  Investasi  oleh  PT.  Badan  Pengelola  Jaminan  Sosial  (BPJS)
              Ketenagakerjaan," kata Leonard.

              Lebih lanjut penyidik juga mengagendakan pemeriksaan 10 orang saksi lainnya dari pejabat dan
              karyawan kantor pusat BPJS Ketenagakerjaan pada esok Rabu (20/1).

              Sebelumnya  diberitakan  Kejagung  memeriksa  sejumlah  saksi  dari  BPJS  Ketenagakerjaan.
              Pemeriksaan ini dilakukan karena ada pengajuan dai BPK terkait dugaan investasi menyimpang.

              "BPJS  masih  pemeriksaan  saksi-saksi,"  terang  Direktur  Penyidikan  Tindak  Pidana  Khusus
              Kejaksaan  Agung  Febrie  Adriansyah  kepada  wartawan  di  Gedung  Bundar  Pidana  Khusus
              Kejaksaan Agung RI, Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/12).
              "Yang jelas kami ingin tahu, itu investasi ke mana saja, besarannya berapa dan nilai saat ini
              berapa. Karena ada pengajuan BPK kalau investasi menyimpang," imbuh dia.

              Febrie mengaku belum dapat mempublikasikan modus dari dugaan investasi menyimpang di
              BPJS Ketenagakerjaan. Namun dia mengatakan dugaan penyimpangan investasi seperti kasus
              Jiwasraya.

              "Belum bisa dipastikan modusnya, tapi menyangkut investasi seperti Jiwasraya, tapi modusnya
              masih belum berani kami buka," tutur dia.

              Ditanya  soal  nilai  kerugian  dalam  dugaan  investasi  menyimpang,  Febrie  menyampaikan
              nominalnya belum pasti. "Nilai belum pasti," sambung dia.






















                                                           60
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66