Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 JANUARI 2021
P. 82

Sementara dari sisi perusahaan peserta atau pemberi kerja, pada periode yang sama capaian
              sebesar 683,7 ribu.
              Melalui inisiatif PERISAI (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia), BPJAMSOSTEK juga mendorong
              kepesertaan pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM).

              Terhitung sejak 2017 sampai akhir Desember 2020, PERISAI telah berkontribusi positif terhadap
              kepesertaan sebesar 1,6 juta peserta dengan total iuran Rp364,2 miliar yang dilakukan oleh
              4.694 PERISAI aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.

              "Sementara untuk perlindungan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI), terhitung Desember
              2020, sebanyak 376,6 ribu PMI telah terlindungi oleh program BPJAMSOSTEK dengan nilai iuran
              mencapai Rp31,9 miliar," sebutnya.

              "Walaupun banyak terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akibat berkurangnya pendapatan
              usaha sebagai dampak dari pandemi Covid-19, BPJAMSOSTEK tetap dapat melakukan akuisisi
              peserta sebanyak 17,4 juta untuk tahun 2020", jelas Agus.

              Meski demikian, ia mengaku lonjakan klaim JHT imbas dari PHK tidak bisa dihindari, yaitu sebesar
              15,22% atau sebanyak 2,2 juta pengajuan klaim JHT pada tahun 2019 dengan nominal yang
              juga melonjak 24,25% atau sebesar Rp26,64 triliun.

              Agus  lebih  lanjut  menjelaskan,  pembayaran  klaim  atau  jaminan  yang  dikucurkan  sepanjang
              tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 20,01% atau mencapai Rp36,5 triliun.
              Rincian pembayaran klaim itu meliputi Jaminan Hari Tua (JHT) mencapai Rp33,1 triliun untuk
              2,5  juta  kasus,  Jaminan  Kematian  (JKM)  sebanyak  34,7  ribu  kasus  dengan  nominal  sebesar
              Rp1,35  triliun,  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  (JKK)  sebanyak  221,7  ribu  kasus  dengan  nominal
              sebesar Rp1,55 triliun, dan Jaminan Pensiun (JP) sebanyak 97,5 ribu kasus dengan nominal
              sebesar Rp489,47 miliar.

              "Tentunya kami akan selalu optimis dengan tetap waspada terhadap tantangan-tantangan yang
              mungkin akan muncul di depan, seperti dengan mewujudkan transformasi digital berkelanjutan.
              Tahun 2021 ini harus bisa dijadikan titik balik pulihnya perekonomian Indonesia setelah didera
              pandemi.  BPJAMSOSTEK  siap  mendukung  upaya  ini  agar  perlindungan  menyeluruh  pekerja
              Indonesia dapat segera terwujud," urainya.

              Deputi  Direktur  BPJAMSOSTEK  Wilayah  Bali,  Nusa  Tenggara,  dan  Papua  (Banuspa),  Deny
              Yusyulian  ditempat  terpisah  mengutarakan,  kinerja  positif  itu  juga  terjadi  di  Pulau  Dewata.
              Kinerja  positif  itu  terlihat  dari  peningkatan  jumlah  tenaga  kerja  yang  tergabung  dalam
              kepesertaan BPJAMSOSTEK.

              "Hingga Desember 2020 jumlah peserta kita untuk di wilayah Bali, khusus pekerja penerima
              upah berjumlah 553.420 orang, dan badan usaha yang aktif sebanyak 20.635. Sedangkan iuran
              dari peserta penerima upah yang berhasil kami himpun selama tahun 2020 sebesar Rp1,048
              triliun," tutup Deny Yusyulian.















                                                           81
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87