Page 80 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 JANUARI 2021
P. 80

negative  -  Agus  Susanto  (Direktur  Utama  BP  Jamsostek)  Walaupun  banyak  terjadi  PHK
              (Pemutusan  Hubungan  Kerja)  akibat  berkurangnya  pendapatan  usaha  sebagai  dampak  dari
              pandemi Covid-19, BPJAMSOSTEK tetap dapat melakukan akuisisi peserta sebanyak 17,4 juta
              untuk tahun 2020

              positive  -  Agus  Susanto  (Direktur  Utama  BP  Jamsostek)  Tentunya  kami  akan  selalu  optimis
              dengan tetap waspada terhadap tantangan-tantangan yang mungkin akan muncul di depan,
              seperti  dengan  mewujudkan  transformasi  digital  berkelanjutan.  Tahun  2021  ini  harus  bisa
              dijadikan titik balik pulihnya perekonomian Indonesia setelah didera pandemi. BPJAMSOSTEK
              siap  mendukung  upaya  ini  agar  perlindungan  menyeluruh  pekerja  Indonesia  dapat  segera
              terwujud

              positive - Deny Yusyulian (Deputi Direktur BPJamsostek Bali Nusa Tenggara) Hingga Desember
              2020 jumlah peserta kita untuk di wilayah Bali, khusus pekerja penerima upah berjumlah 553.420
              orang, dan badan usaha yang aktif sebanyak 20.635. Sedangkan iuran dari peserta penerima
              upah yang berhasil kami himpun selama tahun 2020 sebesar Rp1,048 triliun



              Ringkasan

              Tahun 2020 menjadi waktu sangat berat bagi seluruh masyarakat. Hal itu dikarenakan pandemi
              Covid-19 yang berhasil mengoyak seluruh sendi kehidupan manusia.

              Meski demikian, BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) tetap mencatatkan hasil positif pada
              kinerja institusi sepanjang tahun 2020. Keberhasilan itu antara lain kinerja pada bidang investasi,
              kepesertaan, dan pelayanan.


              DITENGAH PANDEMI COVID-19, BPJAMSOSTEK TETAP CATATKAN KINERJA
              POSITIF

              Tahun 2020 menjadi waktu sangat berat bagi seluruh masyarakat. Hal itu dikarenakan pandemi
              Covid-19 yang berhasil mengoyak seluruh sendi kehidupan manusia.

              Meski demikian, BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) tetap mencatatkan hasil positif pada
              kinerja institusi sepanjang tahun 2020. Keberhasilan itu antara lain kinerja pada bidang investasi,
              kepesertaan, dan pelayanan.

              Sepanjang  tahun  2020,  penerimaan  iuran  (unaudited)  BPJAMSOSTEK  tercacat  berhasil
              dibukukan sebesar Rp73,31 triliun. Penerimaan iuran itu tidak terpengaruh implementasi PP 49
              Tahun 2020 tentang relaksasi iuran Program JKK, JK sebesar 99% dan penangguhan Program
              JP sebesar 99%.

              Iuran  tersebut  ditambah  pengelolaan  investasi  yang  berkontribusi  pada  peningkatan  dana
              kelolaan mencapai Rp486,38 triliun pada akhir Desember 2020.

              BPJAMSOSTEK  juga  mencatatkan  hasil  investasi  sebesar  Rp32,30  triliun,  dengan  Yield  on
              Investment (YOI) yang didapat sebesar 7,38%. Dana dan hasil Investasi tersebut mengalami
              pertumbuhan masing masing sebesar 12,59% dan 10,85% dibandingkan tahun akhir 2019.
              Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto mengemukakan, investasi BPJAMSOSTEK
              dilaksanakan  berdasarkan  PP  Nomor  99  tahun  2013  dan  PP  Nomor  55  tahun  2015.  Kedua
              Peraturan Pemerintah itu mengatur jenis instrumen investasi yang diperbolehkan berikut dengan
              batasan-batasannya. Ada juga Peraturan OJK Nomor 1 tahun 2016 yang juga mengharuskan
              penempatan pada Surat Berharga Negara sebesar minimal 50%.
                                                           79
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85