Page 111 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JULI 2021
P. 111

DISKUSI SHIP TO SHORE RIGHTS SOUTHEAST ASIA: PERKUAT HUKUM,
              KEBIJAKAN, DAN PERATURAN TENAGA KERJA PERIKANAN
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  bersama  International  Labour  Organization  (ILO)
              menyelenggarakan diskusi Program Ship to Shore Rights Southeast Asia, Rabu (21/7).

              Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi menjelaskan diskusi konsultasi secara virtual untuk memberikan
              kesempatan berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan relevan untuk mengidentifikasi
              area aksi prioritas.

              Menurutnya, diskusi ditujukan untuk memperkuat kerangka hukum, kebijakan, dan peraturan
              terkait migrasi tenaga kerja sektor perikanan dan pemrosesan hasil perikanan serta boga bahari
              di Asia Tenggara, "Selama diskusi, didapatkan informasi bahwa beberapa pemangku kepentingan
              telah memiliki atau dalam proses mendirikan pusat-pusat layanan untuk sektor perikanan dan
              pengolahan hasil ikan," kata Anwar Sanusi .

              Co-chair National Programme Advisory Committee (NPAC) Meeting itu memaperkan dialog yang
              secara  luas  melibatkan  para  pemangku  kepentingan  di  Indonesia  ini  bertujuan  menangkap
              berbagai pandangan yang beragam dan representatif dari pekerja, pemberi kerja, pemerintah,
              sektor swasta, para pembeli, organisasi non pemerintah, masyarakat sipil, peneliti, dan para
              mitra pembangunan.
              "Para  peserta  banyak  gagasan  dan  usulan  kegiatan.  Banyak  permasalahan  dalam  sektor
              perikanan muncul dan didiskusikan dan solusi pun ditawarkan dengan niat untuk memperbaiki
              situasi, agar dapat lebih mendukung dan melindungi para pekerja migran," katanya.

              Anwar Sanusi menambahkan beberapa pemangku kepentingan mengusulkan adanya dukungan
              bagi pengembangan lebih lanjut dari apa yang sudah mereka miliki. Namun hingga saat ini,
              masih terkendala adanya ketidaktepatan dalam memahami lingkup dan keefektifan layanan yang
              saat ini diberikan, serta termasuk apa yang dapat dikembangkan kemudian.
              "Misalnya, Kemenaker kini telah memiliki Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) di beberapa lokasi.
              Terkait  awak  kapal  ikan,  beberapa  peserta  merasa  perlu  untuk  meng-upgrade  kurikulum
              pelatihan maritim yang saat ini ada untuk memastikan bahwa kurikulum tetap relevan dengan
              kebutuhan awak kapal ikan migran bekerja di kapal-kapal ikan asing," ujar Anwar Sanusi.
              Sementara Koordinator Program Nasional, Ship to Shore Rights Southeast Asia (SEA) Programme
              ILO Alberta Bonasahat mengungkapkan bahwa tujuan lain dari diskusi Ship To Shore Rights SEA
              ini  yaitu  melindungi  hak-hak  tenaga  kerja  dan mendorong  lingkungan kerja  yang  aman  dan
              nyaman, bagi para pekerja migran sepanjang siklus migrasi, mulai dari masa perekrutan hingga
              akhir masa kontrak kerja.

              Selanjutnya memberdayakan pekerja migran, keluarga mereka, organisasi, dan komunitasnya
              dalam mendorong terwujudnya dan menjalankan hak-hak mereka.
              "Gagasan dan usulan aksi yang mengemuka dalam dialog ditangkap dan didokumentasi, area
              aksi  prioritas  akan  menjadi  dasar  pengembangan  rencana  kerja  Ship  to  Shore  Rights  SEA
              Indonesia," lanjut Albert.

              (jpnn).








                                                           110
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116