Page 166 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JULI 2021
P. 166

pemerintah, sektor swasta, para pembeli, organisasi nonpemerintah, masyarakat sipil, peneliti,
              dan para mitra pembangunan.
              "Banyak  permasalahan  dalam  sektor  perikanan  muncul  dan  didiskusikan  dan  solusi  pun
              ditawarkan dengan niat untuk memperbaiki situasi, agar dapat lebih mendukung dan melindungi
              para pekerja migran," kata Anwar dalam diskusi Program Ship to Shore Rights Southeast Asia,
              Rabu (21/7/2021).

              Co-Chair  National  Programme  Advisory  Committee  (NPAC)  Meeting  itu  mengatakan,  selama
              diskusi, pihaknya mendapat informasi bahwa beberapa pemangku kepentingan telah memiliki
              atau dalam proses mendirikan pusat-pusat layanan sektor perikanan dan pengolahan hasil ikan.

              Adapun,  kata  Anwar, beberapa  pemangku  kepentingan  mengusulkan  adanya  dukungan  bagi
              pengembangan lebih lanjut dari apa yang sudah mereka miliki.

              Namun, hingga kini, ketidaktepatan pemahaman lingkup dan keefektifan layanan masih menjadi
              kendala untuk mengembangkan pusat layanan.

              Selain itu, rencana terkait apa yang akan dikembangkan juga masih menjadi belum pasti.

              "Misalnya, Kemnaker kini telah memiliki Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) di beberapa lokasi.
              Terkait awak kapal ikan, beberapa peserta merasa perlu untuk memperbarui kurikulum pelatihan
              maritim," terang Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu.

              Kata Anwar, perbaikan tersebut bertujuan untuk memastikan kurikulum tetap relevan dengan
              kebutuhan awak kapal ikan migran yang bekerja di kapal-kapal ikan asing.

              Sementara  itu,  Koordinator  Program  Nasional  Ship  to  Shore  Rights  Southeast  Asia  (SEA)
              Programme  International  Labour  Organization  (ILO)  Alberta  Bonasahat  memastikan  semua
              gagasan dalam diskusi akan tercatat dan dimanfaatkan dengan baik.

              "Gagasan  dan  usulan  aksi  yang  dikemukakan  dalam  dialog  (akan)  ditangkap  dan
              didokumentasikan. Area aksi prioritas akan menjadi dasar pengembangan rencana kerja Ship to
              Shore Rights SEA Indonesia," ujar Alberta.

              Sebagai  informasi,  diskusi  Program  Ship  to  Shore  Rights  SEA  yang  diselenggarakan  oleh
              Kemenaker  dan  ILO  tersebut  bertujuan  untuk memperkuat  kerangka  hukum,  kebijakan,  dan
              peraturan terkait migrasi tenaga kerja sektor perikanan dan pemrosesan hasil perikanan serta
              boga bahari di Asia Tenggara.

              Dalam diskusi tersebut, para pelaku sektor perikanan mendapat kesempatan untuk berkonsultasi
              secara virtual dengan para pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi area aksi prioritas.

              Lebih  lanjut,  Alberta  memaparkan,  terdapat  beberapa  tujuan  lain  yang  ingin  dicapai  melalui
              diskusi, di antaranya adalah melindungi hak-hak tenaga kerja dan mendorong lingkungan kerja
              yang aman dan nyaman bagi pekerja migran sepanjang siklus migrasi.
              Lebih lanjut, diskusi tersebut juga bertujuan untuk memberdayakan pekerja migran, keluarga,
              organisasi, dan komunitasnya demi mendorong terwujudnya pemenuhan hak mereka.











                                                           165
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171