Page 221 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JULI 2021
P. 221

mengetahui  seberapa  besar  dampak  PPKM  ke  perusahaan.  Menurutnya,  pengusaha  masih
              menunggu detail aturan pembatasan dari pemerintah.
              Menurut Rizal, dampak pelaksanaan PPKM darurat ini akan memiliki dua sisi. Dia menyebutkan,
              di satu sisi pabrik tekstil harus menyesuaikan operasionalnya. Di sisi lain, lanjut dia, pasar dari
              sektor usahanya juga akan terdampak jika tempat-tempat seperti sentra tekstil, perdagangan,
              dan pusat perbelanjaan ditutup.

              Dia  menyebutkan,  dengan  penutupan  tempat-tempat  tersebut,  otomatis  jumlah  pesanan
              perusahaan pun berkurang. “Kalau itu yang terjadi ya kemungkinan besar (PHK) bisa terulang.
              Tapi kami sampai saat ini belum tahu detail pastinya. Seandainya diberlakukan seperti dulu,
              misalnya, seperti pasar Tanah Abang itu tutup ya dampak (PHK-nya) kurang lebih akan sama
              kayak tahun lalu,” kata Rizal kepada Lokadata.id.

              Rizal Tanzil menyebutkan, saat ini kondisi industri TPT juga belum pulih mencapai level sebelum
              pandemi. Kondisi itu, katanya, tercermin dari tingkat kapasitas terpakai atau utilisasi industri
              sebesar 60 persen, jauh dari kondisi normal 80-90 persen

              Direktur  Eksekutif  Asosiasi  Persepatuan  Indonesia  (Aprisindo)  Firman  Bakrie  menyatakan,
              seberapa besar potensi gelombang PHK terjadi bergantung pada berapa lama perusahaan bisa
              bertahan. Masalahnya, kata Firman, saat ini sektor usaha alas kaki masih jauh dari pulih jika
              dibandingkan level sebelum pandemi.

              “Sampai  mana  batasnya  ya  mungkin  pandemi  gelombang  kedua  ini.  Tapi  masing-masing
              perusahaan  tentu  berbeda  kondisinya,”  kata  Firman  kepada  Lokadata.id.  Menurut  Firman,
              keterbatasan daya tahan perusahaan alas kaki ini banyak terjadi pada mereka yang berorientasi
              pasar domestik, sedangkan yang ekspor masih bagus seiring kenaikan permintaan dari sejumlah
              negara.

              Firman menceritakan, selama setahun lebih ini, industri sepatu terutama yang orientasi domestik
              masih dalam proses pemulihan cukup berat. Pasalnya, kata dia, permintaan dari pasar domestik
              relatif masih belum banyak bergerak.

              Menurut  Firman,  pada  saat  momen  lebaran  Idulfitri  lalu,  misalnya,  perusahaan  tak  banyak
              mendapatkan permintaan terutama dari pelaku usaha ritel. Para peritel ternyata masih memiliki
              stok dari tahun lalu. Pada saat yang sama, tak sedikit juga pelaku ritel yang berguguran.

              Apalagi, jika saat PPKM Darurat kegiatan di pusat perbelanjaan harus tutup. Otomatis, lanjut
              Firman, pesanan dari mereka juga akan berkurang. “Kalau ritel enggak bisa jualan mereka juga
              enggak mungkin akan order ke pabrik. Ini yang menjadi tantangan kami,” katanya.

              Pemerintah siapkan insentif

              Direktur  Eksekutif  Center  of  Reform  on  Economics  (Core)  Indonesia,  Mohammad  Faisal
              mengatakan, besarnya potensi gelombang PHK bergantung dari lamanya PPKM Darurat.

              Menurut Faisal, jika PPKM darurat berlangsung sekitar tiga pekan, maka dampaknya terhadap
              gelombang PHK bisa jadi tidak akan sama seperti tahun lalu. Dia menyebut, ini karena pada
              2020  pembatasan  sosial  berskala  besar  (PSBB)  yang  dilaksanakan  pemerintah  berlangsung
              cukup lama sekitar 2 sampai 3 bulan.

              “Sektor-sektor yang paling rentan daya tahannya adalah yang selama satu setengah tahun ini
              belum kunjung pulih, seperti transportasi dan jasa akomodasi, serta makanan dan minuman.
              Selain itu, sektor ritel yang baru saja dua bulan terakhir mulai ekspansi, berpotensi juga akan
              kembali kontraksi,” kata Faisal kepada Lokadata.id.


                                                           220
   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226