Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 NOVEMBER 2020
P. 15

Ringkasan

              Upaya  pemulihan  ekonomi  pemerintah  Jawa  Barat  diperkirakan  akan  menemui  jalan  terjal.
              Alasannya, keputusan Gubernur Jawa Barat yang menandatangani SK mengenai upah minimum
              kabupaten/kota di Jawa Barat tahun 2021 justru kontradiktif karena terdapat sejumlah daerah
              yang tetap menaikkan UMK.

              Padahal, saat ini dunia usaha masih tertekan karena pasar yang masih belum pulih. Langkah
              pemerintah yang tetap memaksakan kenaikan UMK dikhawatirkan akan menyebabkan sejumlah
              usaha memilih untuk mengurangi kembali jumlah tenaga kerjanya agar biaya yang dikeluarkan
              tidak melonjak.



              KENAIKAN UMK HAMBAT PEMULIHAN EKONOMI

              Upaya  pemulihan  ekonomi  pemerintah  Jawa  Barat  diperkirakan  akan  menemui  jalan  terjal.
              Alasannya, keputusan Gubernur Jawa Barat yang menandatangani SK mengenai upah minimum
              kabupaten/kota di Jawa Barat tahun 2021 justru kontradiktif karena terdapat sejumlah daerah
              yang tetap menaikkan UMK.

              Padahal, saat ini dunia usaha masih tertekan karena pasar yang masih belum pulih. Langkah
              pemerintah yang tetap memaksakan kenaikan UMK dikhawatirkan akan menyebabkan sejumlah
              usaha memilih untuk mengurangi kembali jumlah tenaga kerjanya agar biaya yang dikeluarkan
              tidak melonjak.

              Demikian benang merah dalam Bincang Media: "Upah Padat Karya: Solusi Pemulihan Ekonomi
              di Sektor Tenaga Kerja" yang digelar Satgas Pemulihan Ekonomi Jabar, Rabu (25/11/2020).

              Kegiatan  tersebut  menghadirkan  pembicara  Wakil  Ketua  DPP  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia
              (Apindo) Dedy Widjaja, Kepala Dinas Tenaga Kerja Jabar Taufik Garsa-di, dan mantan Ketua
              Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudradjat

              Dedy menuturkan, Apindo berharap pemerintah bisa lebih arif dalam menyikapi kenaikan UMK
              tersebut. Ia pun menyayangkan langkah sejumlah kepala daerah kabupaten/kota yang tetap
              memaksakan kenaikan di saat perekonomian masih tertekan. Apalagi kenaikan UMK di sejumlah
              daerah dinilai signifikan. "Seharusnya yang dipikirkan adalah keberlangsungan usaha, yang salah
              satu komponennya adalah upah," ujarnya.

              Kenaikan UMK 2021 tersebut, lanjut Dedy, sangat memberatkan industri, khususnya padat karya.
              Oleh  karena  itu,  ia  berharap  pemerintah  bisa mencarikan  solusi  tersebut  agar  keberlanjutan
              industri terjaga. Khususnya, agar tidak terjadi pengurangan tenaga kerja.

              Misalnya  dengan  menerapkan  kembali  upah  padat  karya.  Meski,  diakui,  dari  sisi  peraturan
              ketenagakerjaan sudah tidak ada lagi landasan bagi upah padat karya karena sudah dihapuskan.

              Namun demikian, menurut Dedy, ada aturan dari menteri perindustrian yang bisa digunakan. "Di
              sana ada perlindungan terhadap industri padat karya. Jadi ada undang-undang di kementerian
              lain yang bisa digunakan. Ini pernah dilakukan dan keluarlah upah padat karya pada saat Wakil



                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20