Page 113 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 113

Gembong pun memertanyakan, mengapa Anies tak melakukan kajian dalam menentukan nilai
              UMP.  Padahal,  Anies  memiliki  puluhan  orang  Anggota  Tim  Gubernur  untuk  Percepatan
              Pembangunan (TGUPP).

              "Padahal dia punya tim yang luar biasa banyak. Ada 76 orang yang digaji rakyat Jakarta, loh.
              TGUPP opo kerjanya? Kenapa tidak melakukan kajian soal kenaikan UMP?" tanya Gembong.

              Untuk diketahui, Anies awalnya menetapkan besaran UMP 2022 naik 0,85 persen atau Rp 37.749
              menjadi Rp 4.453.935. Angka tersebut dinilai terlalu kecil dan akhirnya sejumlah elemen buruh
              Jakarta melayangkan protes.

              Anies  pun  meresponnya  dengan  menyurati  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah.  Ia
              menganggap  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  36  tahun  2021  tentang  pengupahan  yang
              menjadi dasar menentukan nilai UMP 2022 tak sesuai dengan kondisi di Jakarta.

              Mantan Mendikbud itu menilai seharusnya UMP di Jakarta bisa lebih besar dari yang ditetapkan
              di  awal.  Dia  pun  meneken  kenaikan  UMP  0,85  persen  karena  beralasan  tenggat  waktu
              penentuan.

              Akhirnya, Anies mengumumkan nilai UMP 2022 direvisi jadi Rp 4.461.854. Nilai tersebut naik 5,1
              persen atau Rp 225.667.

              Meski demikian, kebijakan Anies merevisi nilai UMP 2022 justru mendapatkan penolakan dari
              pengusaha.  Mereka  bahkan  berencana  melaporkan  Anies  ke  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara
              (PTUN). Dilansir dari suaracom.













































                                                           112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118