Page 236 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 236
Oleh karena itu, pihaknya memutuskan kenaikan UMP 2022 menajdi 5,1 persen. Di satu sisi,
kenaikan UMP 2022 ini tidak setinggi biasanya, yang bisa mencapai 8,6 persen meski angka ini
tidak serendah dari kenaikan pada tahun sebelumnya.
"Kami harap ini bisa dilihat secara bijaksana demi kebaikan semuanya," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum KADIN (Kamar Dagang Indonesia) DKI Jakarta, Diana Dewi mengaku,
pihaknya mendapatkan dari pelaku usaha atas kenaikan UMP yang dilakukan sepihak oleh
Pemprov DKI Jakarta.
Diana Dewi menuturkan, sesuai dengan keputusan Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta
yang terdiri dari unsur Organisasi Pengusaha, Pemerintah, Serikat Buruh dan Akademisi, telah
ditetapkan kenaikan UMP (Upah Minimum Provinsi) 2022 dengan kenaikan sebesar 0,85 persen
atau Rp37.749 menjadi Rp4.453.935,536.
Penetapan UMP DKI Jakarta itu juga telah berpedoman pada PP Nomor 36 tahun 2021.
"Kondisi ini harus dapat dipahami oleh semua pihak," ujarnya dalam keterangannya, Minggu, 19
Desember 2021.
Ditengah perbaikan perekonomian daerah akibat pandemi, Diana menuturkan seharusnya
Pemprov DKI Jakarta dapat lebih bijak dalam menetapkan kebijakan yang baru.
Dalam catatan statistik Jakarta, UMP Jakarta naik sebesar 63,5 persen dari Rp2,7 juta pada tahun
2015 menjadi Rp 4.416.186 pada tahun 2021.
Kondisi ini yang membuat beban para pengusaha semakin berat untuk dapat kembali bangkit
paska pengendalian pandemi Covid-19.
Selain itu, kata dia efek yang akan dihasilkan dari peninjauan kembali UMP 2022 oleh Pemprov
DKI Jakarta menurut tidak tepat.
Kenaikan upah itu menurutnya berbanding lurus dengan kenaikkan harga-arga terutama harga
konsumsi rumah tangga.
Ditambah lagi rata-rata para Pengusaha Kecil yang akan semakin berat untuk dapat memenuhi
ketentuan tersebut.
"Sehingga alih-alih ingin membuat kebijakan yang berkeadilan malah akan berdampak
pengusaha kecil susah mencari SDM yang berkwalitas," tuturnya.
Sebagian besar, Diana mengatakan, pengusaha di DKI Jakarta telah menyatakan tetap akan
mengikuti UMP Tahun 2022 yang ditetapkan oleh Dewan Pengupahan DKI Jakarta.
"Bahkan ada beberapa dari mereka yang menyatakan belum dapat memikirkan strategi lain,
apabila kenaikan UMP 2022 tetap dipaksakan naik sebesar 5,1 persen," tuturnya.***.
235