Page 279 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 279
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselematan dan Kesehatan Kerja (Ditjen
Binwasnaker dan K3) melakukan sidak di Bintara kawasan Bekasi, Senin (20/12).
Para CPMI ini dijanjikan bekerja sebagai pekerja rumah tangga ( domestic workers ) dan tiap-
tiap CPMI turut diiming-imingi uang saku atau uang tinggal sebesar Rp5-7 juta.
Sidak dilakukan sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat kepada Dit. Bina P2PMI Kemnaker
yang meminta pertolongan dikarenakan adanya dugaan penempatan PMI secara ilegal.
Penempatan PMI tersebut akan dilakukan oleh orang perseorangan dan bukan oleh Perusahaan
Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang telah mendapatkan izin dari pemerintah.
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen
Binapenta dan PKK), Suhartono, mengatakan, sidak ini merupakan upaya pelindungan bagi WNI
yang akan diberangkatkan secara ilegal.
"Penempatan yang dilakukan secara ilegal akan membuat CPMI rentan menjadi korban
perdagangan orang, kerja paksa, atau tindak pidana lainnya," ujar Dirjen Suhartono dalam
keterangan resminya, Selasa (21/12).
Lebih lanjut ia mengatakan, penempatan PMI ke negara Arab Saudi, Qatar, dan UEA untuk
bekerja pada pemberi kerja perseorangan masih dilakukan moratorium sejak tahun 2015 dengan
ditetapkannya Kepmenaker Nomor 260 Tahun 2015.
Sementara itu, Direktur Bina P2PMI, Rendra Setiawan mengimbau masyarakat untuk berhati-
hati apabila adanya rayuan atau bujuk rayu dari calo, sponsor, atau pihak lainnya yang bukan
sebagai P3MI yang terdaftar di Kemnaker dengan menjanjikan pekerjaan di luar negeri dengan
upah tinggi.
"Upayakan mendapatkan informasi yang resmi dari Dinas Ketenagakerjaan setempat atau LTSA,"
jelas Rendra.
278