Page 4 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 4
"DKI ini kota administratif semua ada di provinsi, jadi kalau kebijakan di provinsi semuanya
mengikuti formula yang lama, itu naiknya kecil sekali, bayangkan masa naiknya 37 ribu rupiah
atau 0,8 persen, tidak sampai satu persen, kan belum memenuhi rasa keadilan," imbuhnya.
Gubernur DKI Anies Baswedan kemudian merevisi penetapan UMP 2022 di Jakarta yang naik 5,1
persen atau sebesar 225.667 menjadi 4.641.854 rupiah pada Sabtu (18/12). Angka itu merevisi
Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Nomor 1395 tahun 2021 tentang UMP 2022 pada 21
November 2021 dengan penyesuaian 0,8 persen atau sebesar 37.749 menjadi 4.493.724 rupiah.
Gubernur DKI Anies Baswedan beralasan revisi tersebut berdasarkan kajian Bank Indonesia yang
memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 4,7 persen sampai dengan
5,5 persen.
Kemudian inflasi diproyeksi akan terkendali sebesar 3 persen atau berada pada rentang 2 hingga
4 persen. Begitu juga kajian Institute For Development of Economics and Finance (Indef) yang
memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 4,3 persen juga menjadi
pertimbangan.
Sementara itu, untuk revisi UMP 2022 yang naik 5,1 persen hingga saat ini Gubernur DKI belum
menerbitkan Keputusan Gubernur, sesuai dengan pasal 29 dalam PP 36 tahun 2021 yang
mewajibkan UMP ditetapkan melalui Kepgub. Sedangkan, pada pasal 4 dalam PP 36/2021 juga
disebutkan pemerintah daerah dalam melaksanakan kebijakan pengupahan wajib berpedoman
pada kebijakan pemerintah pusat.
(c) Copyright 2021 - Koran Jakarta.
3