Page 7 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 7

Judul               UMP Naik 0,78 Persen Sudah Final
                Nama Media          Tribun Jogja
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         Pg6
                Jurnalis            kpc
                Tanggal             2021-12-22 07:36:00
                Ukuran              185x260mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 16.650.000

                News Value          Rp 49.950.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif

              Ringkasan


              Keputusan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait penetapan Upah Minimum Provinsi
              (UMP) 2022 naik 0,78 persen sudah sesuai dengan peraturan pemerintah. Keputusan ini sudah
              baku dan tidak bisa diubah secara tiba-tiba.



              UMP NAIK 0,78 PERSEN SUDAH FINAL

              Keputusan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait penetapan Upah Minimum Provinsi
              (UMP) 2022 naik 0,78 persen sudah sesuai dengan peraturan pemerintah. Keputusan ini sudah
              baku dan tidak bisa diubah secara tiba-tiba.

              Penetapan UMP itu berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 tahun 2021 Pasal 26 dan
              angka dari Badan Pusat Statistik (BPS) sesuai surat Menteri Ketenagakerjaan. UMP Jateng tahun
              2022 naik 0.78 persen atau sebesar Rp 1.812.935 dari tahun sebelumnya yakni Rp 1.798.979.12.

              "Saya  disumpah  harus  melaksanakan  peraturan  perundang-undangan.  PP  itu  salah  satu
              peraturan perundang-undangan. Bunyi ketentuan di PP itu fix kita tidak punya ruang improvisasi.
              Kalau saya mengubah berarti saya melanggar peraturan." kata Ganjar, Selasa (21/12).

              Ganjar  mengaku  sudah  berkomunikasi  dengan  Kementerian  Ketenagakerjaan  sebelum
              menetapkan UMP. Penetapan ini menyertakan aturan wajib bagi perusahaan agar menyusun
              Struktur dan Skala Upah (Susu) bagi pekerja dengan masa kerja lebih dari satu tahun.
              "Kenapa saya lakukan dorongan untuk membuat 'Susu' (struktur dan skala upah) karena ini
              peluang lebih gede. Kalau kita mendorong politik makronya agar daya beli masyarakat tinggi
              itulah pertemuan sebelum UMP saya tetapkan dengan pengusaha." jelas Ganjar.

              Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19 banyak perusahaan yang terdampak, bahkan banyak
              yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Jika seandainya memang UMP bisa
              dinaikkan tapi perusahaan tidak sanggup membayar, maka akan jadi masalah.

              "Pengusaha  mana  yang  masih  berada pada posisi  untung bagus,  mana  yang  sudah  megap-
              megap dan mana yang sudah kolaps, kan banyak Juga yang di-PHK. Kalau kita naikkan mereka
              yang bayar siapa." jelas Ganjar.


                                                            6
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12