Page 52 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 52
tidak hanya permasalahan pada permintaan pengguna tetapi juga pasokan ketersediaan
provider.
"Oleh sebab itu, berbagai program pelatihan kepada teman-teman disabilitas, seperti bagaimana
cara menggunakan komputer dan internet untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
merupakan suatu kebutuhan," ujar Ida.
Kepala Departemen Ekonomi dan Digital Kedutaan Besar Inggris Jakarta Ginny Ferson
menyatakan, tidak ragu Indonesia akan terus berkembang dalam inklusivitas. Program ini
membuka kesempatan untuk para penyandang disabilitas memajukan semangat. Dia pun
berharap pertemuan puncak ini adalah yang pertama dalam banyak hal untuk perubahan dan
kesetaraan dalam angkatan kerja.
"Diharapkan juga acara ini dapat dimaksimalkan serta semakin membuktikan kepercayaan diri
mereka untuk semakin berkembang dalam mencari pekerjaan jugaberwirausaha," katanya.
Angkie Yudistia selaku Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Sosial, mengingatkan
pada Hari Disabilitas Internasional beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo memastikan
inovasi transformasi dan kebijakan program yang menjamin inklusivitas terwujud akan terus
berjalan dan bahkan meningkat di tengah pandemi. Laporan BPS pada survei angkatan kerja
2019 menyebutkan, 45% penyandang disabilitas atau usia 19 tahun ke atas, kegiatan utamanya
adalah bekerja baik di sektorformal maupun informal.
Namun, Angkie menegaskan, persentasi ini masih lebih rendah dibandingkan dengan penduduk
angkatan kerja non disabilitas yang bekerja.
"Ini adalah potret gambaran yang dibutuhkan oleh disabilitas adalah kesempatan kolektif akan
pembangunan inklusif. Prinsip global citizen harus menjadi paradigma utama di mana kita
termasuk teman-teman disabilitas diharapkan warga negara yang memiliki kepekaan terhadap
isu-isu penting di dunia. Acara ini berfokus pada tujuan meningkatkan kapasitas teman-teman
disabilitas agar Indonesia semakin maju menuju inklusivitas," ungkapnya.
Banyak pihak berharap program ini mampu mewujudkan kesempatan kerja yang setara,
terutama bagi para penyandang disabilitas, demi mewujudkan kesetaraan berkualitas, adil,
sejahtera lahir batin, mandiri, dan bermartabat.
"Perlu upaya dari semua pihak untuk mendukung penyandangdisabilitas agarme-miliki
keterampilan atau kompetensi yang baik di berbagai bidang lapangan kerja yang ada di
masyarakat," ujar Dante Rig-malia, Ketua Komisi Nasional Disabilitas yang juga turut hadir dalam
pembukaan Tech to Empower Summit 2021.
Mengakomodasi kebutuhan khusus dalam upaya meningkatkan kapasitas penyandang disabilitas
seyogianya terus dilakukan. Dengan demikian, penyandang disabilitas dapat mengembangkan
dirinya dengan baik dan memiliki prasyarat keterampilan atau kompetensi untuk bekerja di
berbagai sektor dan berbagai jenis pekerjaan.
Pemenuhan 2% penyandang disabilitas yang bekerja di pemerintah atau BUMN, dan 1% di
swasta berdasarkan UU No 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas Pasal 3 ayat 1, masih
merupakan pekerjaan rumah bersama. Untuk itu, perlu adanya solusi pemecahan masalah, di
antaranya kolaborasi multipihak, misalnya dalam penyediaan program pelatihan, kesempatan
magang, dan kesempatan bekerja bagi penyandang disabilitas.
Program pelatihan memegang peranan yang baik untuk penyiapan tenaga kerja. Berbagai jenis
pelatihan dapat diberikan dan dipilih oleh penyandang disabilitas. Pemberian pelatihan pun
sepatutnya mempertimbangkan kebutuhan khusus atau pemberian akomodasi yang layak. Dan,
51