Page 48 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 48

WAGUB: PENGUSAHA SETUJU KENAIKAN UMP TAHUN 2022 SEBESAR 5 PERSEN

              Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Pa-tria, mengungkapkan pihak pengusaha sebelumnya
              telah  menyetujui  kenaikan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  tahun  2022  sebesar  5  persen.
              Persetujuan itu saat Pemprov DKI Jakarta rapat dengan pihak pengusaha terkait kenaikan UMP
              tahun 2022.

              "Waktu kita rapat di awal dewan pengupahan sejujurnya yang kami terima bahwa semua pihak
              bahkan  pengusaha  dalam  rapat  tersebut  tidak  keberatan  sampai  5  persen,"  ungkapnya  di
              Balaikota DKI Jakarta, Selasa (21/12).

              Namun, setelah itu, pihak dari Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker) mengeluarkan besaran
              kenaikan UMP sekitar satu persen atau senilai Rp37.700. Lalu pada 19 Desember 2021, Gubernur
              DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah besaran kenaikan UMP menjadi 5,1 persen atau senilai
              Rp225.66.

              "Waktu  itu  kita  coba  putuskan,  sesuai  dengan  PP  (peraturan  pemerintah).  Setelah  dilihat
              angkanya kecil. Sehingga akhirnya Pemprov, Gubernur mengambil kebijakan untuk memenuhi
              rasa keadilan, maka disesuaikan angkanya sehingga ditingkatkan menjadi 5,1 persen," terang
              Ariza.

              Namun setelah kenaikan UMP direvisi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pihak dari
              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) merasa keberatan dengan besaran kenaikan UMP bahkan
              mengancam akan menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

              "Kalo  pengusaha  nanti  kalo  ada  keberatan  si-lahkan  disampaikan,  kita  bisa  duduk,  diskusi
              dialog," ujarnya.

              Setengah Hati
              Sementara itu, Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menilai, dengan adanya perubahan kenaikan UMP
              DKI Jakarta Tahun 2022, itu menunjukkan, keberpihakan Gubernur Anies Baswedan terhadap
              nasib buruh setengah hati.

              "Perubahan kebijakan yang dilakukan oleh Anies menunjukkan, kajian terhadap kenaikan UMP
              sangat lemah. Keberpihakan Anies terhadap nasib buruh setengah hati," ujar Ketua Fraksi PDIP
              DKI Jakarta, Gembong Warsono, saat dihubungi.

              Menurut Gembong, lemahnya kajian kenaikan UMP DKI tak lepas dari peran Tim Gubernur untuk
              Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang kurang memberi masukan pada Anies.

              "Ini semua tidak terlepas dari peran TGUPP, yang jumlahnya sangat besar, namun masukan dan
              kajiannya lemah," ujarnya.

              Dengan  adanya  ancaman  dari  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  yang  akan  menyeret
              perubahan nilai kenaikan UMP ke PTUN, Anies dinilai gagal menjaga keseimbangan antara pihak
              pengusaha dan buruh.

              "Kalau itu betul terjadi, maka peran Pemprov menjaga keseimbangan antara kepentingan buruh
              dan pengusaha tidak maksimal," cetusnya.

              Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, kenaikan upah minimum
              provinsi  (UMP)  DKI  Jakarta  tahun  2022  sebesar  5,1  persen  didasari  dari  oleh  rasa  keadilan.
              Pasalnya, bila Pemprov DKI mengikuti rumusan UMP yang dikeluarkan Kementrian Tenaga Kerja
              (Kemenaker) kenaikan di tahun 2022 hanya 0,8 persen, (yono/ta)


                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53