Page 145 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MARET 2021
P. 145

5 PRIORITAS 100 HARI DIREKSI BPJS KETENAGAKERJAAN, DARI JKP HINGGA
              INTEGRASI DATA
              JAKARTA -- Penyelenggaraan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) menjadi salah satu
              prioritas utama dalam 100 hari pertama jajaran direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
              (BPJS) Ketenagakerjaan . Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Anggoro
              Eko  Cahyo  menjelaskan  bahwa  pelaksanaan  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  di  Asia  Pasifik
              menghadapi empat tantangan besar pada saat ini. Tantangan itu turut dirasakan di Indonesia,
              baik sejak masa Jamsostek maupun kini setelah bertransformasi.

              Keempat tantangan itu mencakup perlindungan bagi seluruh tenaga kerja; perlindungan di pasar
              tenaga kerja era industri 4.0; peningkatan manfaat, kemudahan, dan kecepatan layanan; serta
              peningkatan IT agility, pemanfaatan data, dan kolaborasi.

              Menurut Anggoro, pihaknya merespons tantangan itu menjadi lima prioritas program dalam 100
              hari pertama masa kerja jajarannya.
              Pertama, jajaran direksi akan mendorong kemudahan daftar dan bayar untuk menekan besarnya
              celah proteksi tenaga kerja.

              Kedua,  pihaknya  pun  akan  fokus  menyiapkan  pelaksanaan  program  JKP  sebagai  salah  satu
              amanat Undang-Undang Cipta Kerja. Menurut Anggoro, program JKP penting untuk melindungi
              para tenaga kerja di era ekonomi digital.

              Ketiga,  BPJAMSOSTEK  akan  menggencarkan  pemanfaatan  aplikasi  Jamsostek  Mobile  (J-Mo)
              untuk  meningkatkan  kualitan  layanan.  Tingginya  ekspektasi  publik  terhadap  jaminan  sosial
              membuat layanannya harus terus meningkat.

              Keempat, jajaran direksi baru akan memperkuat infrastruktur disertai program kelima dalam
              meningkatkan kualitas dan integrasi data. Transisi teknologi menjadi salah satu perhatian utama
              dalam pelaksanaan jaminan sosial di Asia Pasifik.

              "Fokus utama tahun ini adalah implementasi program baru yang diamanahkan kepada kami,
              yakni JKP, kami akan persiapkan segala sesuatunya agar JKP ini segera bisa terimplementasi
              dengan baik dan menjadi penyempurna jaminan sosial yang sudah ada," ujar Anggoro pada
              Selasa (2/3/2021).

              Dia  pun  berharap  sinergi  positif  dengan  Dewan  Jaminan  Sosial  Nasional  (DJSN)  mampu
              meningkatkan  kinerja  BPJAMSOSTEK,  untuk  mewujudkan  visi  dan  misi  dalam  memberikan
              perlindungan  dan  pelayanan  terbaik  kepada  peserta.  Adapun,  Ketua  Dewan  Pengawas
              BPJAMSOSTEK Muhammad Zuhri menyatakan siap bekerja sama dengan jajaran direksi untuk
              memastikan kinerja badan tersebut. Selain itu, pihaknya pun berupaya menjaga kesejahteraan
              pekerja di masa yang akan datang.

              "Kami membutuhkan partisipasi dan dukungan dari seluruh komponen masyarakat, terutama
              para pekerja agar kami mampu menjalankan tanggung jawab ini dengan sebaik-baiknya," ujar
              Zuhri.

              Anggota  DJSN  Haiyani  Rumondang,  mewakili  Ketua  DJSN  Tubagus  Achmad  Choesni
              menyampaikan pihaknya optimistis jajaran Dewan Pengawas dan Direksi BPJAMSOSTEK mampu
              mewujudkan jaminan sosial nasional yang berkualitas bagi pekerja Indonesia. Namun, sejumlah
              aspek tetap harus menjadi perhatian.

              "Kami  berharap  hal  ini  dapat  lebih  ditingkatkan  hingga  mencapai  titik  maksimal  bagi
              kesejahteraan pekerja Indonesia, terutama dalam aspek manajemen kepesertaan, manajemen
              risiko dan investasi serta manajemen layanan manfaat," ujar Haiyani.

                                                           144
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150