Page 322 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 MARET 2021
P. 322

negative - Sunarwan (Kepala Kejari Purwokerto) Setelah alat bukti cukup, kami akan ekspos
              untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam kasus ini. Nantinya akan dijerat Pasal
              2 dan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi



              Ringkasan

              Terkait  kasus  dugaan  korupsi  program  Jaring  Pengamanan  Sosial  (  JPS  )  dari  Kementerian
              Ketenagakerjaan  (  Kemnaker  )  Republik  Indonesia  di  wilayah  Kabupaten  Banyumas,  Jawa
              Tengah, kini tengah diselidiki Kejaksaan Negeri Purwokerto. Kepala Kejari Purwokerto, Sunarwan
              saat konferensi pers di Kantor Kejari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa 9 Maret 2021,
              mengatakan bahwa pihaknya juga menemukan barang bukti saat melakukan penggeledahan.


              DUGAAN KORUPSI DANA JPS KEMNAKER RP1,9 MILIAR, KEJARI PURWOKERTO
              SITA RP470 JUTA

              Terkait  kasus  dugaan  korupsi  program  Jaring  Pengamanan  Sosial  (  JPS  )  dari  Kementerian
              Ketenagakerjaan  (  Kemnaker  )  Republik  Indonesia  di  wilayah  Kabupaten  Banyumas,  Jawa
              Tengah, kini tengah diselidiki Kejaksaan Negeri Purwokerto.

              Kepala  Kejari  Purwokerto,  Sunarwan  saat  konferensi  pers  di  Kantor  Kejari  Purwokerto,
              Kabupaten  Banyumas,  Selasa  9  Maret  2021,  mengatakan  bahwa  pihaknya  juga  menemukan
              barang bukti saat melakukan penggeledahan.

              "Hari ini (9 Maret 2021), kami melakukan pengamanan atau penggeledahan untuk menemukan
              sebagian barang bukti. Dan dari rumah salah satu (saksi) yang kami periksa hari ini, berhasil
              kami sita uang sebesar Rp470 juta," kata Sunarwan.

              Selain itu, Sunarwan mengungkapkan bahwa pihaknya juga mengamankan 38 stempel kelompok
              dari total 48 kelompok, satu unit komputer.

              Serta  beberapa  dokumen  perjanjian  kerja  sama  antara  48  kelompok  dan  Direktorat
              Pengembangan dan Perluasan Kerja pada Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga
              Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Bina Penta dan PKK) Kemnaker RI.
              Sunarwan menyatakan, total bantuan dari Ditjen Bina Penta dan PKK Kemnaker RI untuk 48
              kelompok itu mencapai Rp1,920 miliar yang ditransfer ke rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI)
              milik kelompok, masing-masing mendapatkan Rp40 juta.

              "Saat masing-masing perwakilan kelompok menarik uang tersebut, seseorang telah menunggu
              di luar kantor BRI. Dan ketika kelompok itu keluar dari bank, orang tersebut meminta seluruh
              uang itu, sehingga total ada Rp1,920 miliar," tuturnya.

              Kepala  Kejari  Purwokerto  itu  juga  mengatakan  bahwa  pencairan  dana  program  JPS  dari
              Kemnaker tersebut pada tanggal 1 Desember 2020.


              Sunarwan mengungkapkan bantuan program JPS dari Kemnaker tersebut sebenarnya ditujukan
              untuk  kegiatan  pemberdayaan  masyarakat  akibat  Covid-19,  baik  yang  menjadi  korban
              pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun menganggur.

              Dalam hal ini, Sunarwan menyebut Ditjen Binapenta dan PKK Kemnaker memberikan bantuan
              kepada kelompok masyarakat di desa dan masing-masing kelompok beranggotakan 20 orang.




                                                           321
   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327