Page 323 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 MARET 2021
P. 323

"Tujuannya adalah memberdayakan kelompok tersebut. Biar kelompok di desa bisa berusaha,
              bisa mendirikan usaha yang mandiri, tetapi ternyata dalam praktiknya, uang untuk 48 kelompok
              ini diambil oleh satu orang dan mungkin akan berkembang nantinya. Sisa uang itu yang bisa
              kami ketemukan di sini," katanya.

              Sunarwan juga mengatakan dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi program JPS Kemnaker
              tersebut, pihaknya belum menetapkan tersangka.

              Dalam hal ini, pihaknya baru memeriksa sejumlah saksi, salah satunya berinisial AM berusia 26
              tahun, pekerja swasta, warga Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

              "AM baru hari ini (9 Maret 2021) kami periksa. Tadi kami periksa sebagai saksi, kemudian dari
              hasil  keterangan  yang  bersangkutan,  kami  segera  amankan  semua  yang  kami  sita  hari  ini,"
              ucapnya.

              Sunarwan mengatakan 48 kelompok itu merupakan usaha mandiri baru yang dibentuk oleh AM.

              "Nama kelompok ini, kalau dapat saya katakan hanya digunakan untuk nama saja," ujarnya.

              Selain  itu,  pihaknya  masih  mendalami  penggunaan  uang  yang  sebenarnya  merupakan  hak
              kelompok tersebut.

              "Hari ini (9 Maret 2021), kemi memeriksa saksi sebanyak tujuh orang. Dari tujuh orang itu, lima
              di antaranya adalah kelompok yang seharusnya menerima uang ini, sedangkan yang dua orang
              adalah AM dan MT (37) yang juga warga Desa Sokawera," tutur Sunarwan.

              Ia juga mengungkapkan masing-masing kelompok sebenarnya sudah berupaya melakukan apa
              yang sudah mereka tandatangani dalam perjanjian yang dilakukan dengan Kemnaker .

              Selain itu, kelompok-kelompok masyarakat tersebut sebenarnya menolak ketika seluruh uang
              program JPS tersebut diminta, namun akhirnya mereka tak kuasa menolaknya.

              "Sejak minggu kemarin, total kelompok yang sudah kami periksa ada 14 kelompok. Sore tadi
              hingga  malam  ini,  kami  lakukan  penggeledahan  di  rumah  AM  untuk  mengumpulkan  barang
              buktinya dulu," katanya.

              Menurut  Sunarwan,  pihaknya  tidak  menggeledah  rumah  MT,  namun  dari  dalam  tasnya
              ditemukan barang-barang yang diindiksikan terkait dengan kasus tersebut, sebagaimana Pikiran-
              Rakyat.com kutip dari Antara.

              Ia  kemudian  mengatakan  penyelidikan  dan  pengumpulan  informasi  kasus  dugaan  korupsi
              program JPS Kemnaker tersebut sudah dilakukan Kejari Purwokerto dalam tiga pekan terakhir
              berdasarkan laporan masyarakat terutama dari kelompok.

              Karena  masih  berstatus saksi,  pihaknya  belum melakukan  penahanan  terhadap  AM  dan MT.
              Menurut Sunarwan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut termasuk kemungkinan adanya
              orang lain yang terlibat di dalamnya.

              "Setelah alat bukti cukup, kami akan ekspos untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab
              dalam  kasus  ini.  Nantinya  akan  dijerat  Pasal  2  dan  Pasal  3  Undang-Undang  Tindak  Pidana
              Korupsi," ujarnya.***.








                                                           322
   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328