Page 131 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 131
Gubernur Gubernur Kepri, mereka menolak kedatangan ratusan TKA asal Tiongkok di PT Bintan
Alumina Indonesia (BAI) di Galang Batang.
Koordinator aksi, Budi Prasetyo dalam tuntutannya, Senin, meminta transparansi terkait jumlah
data TKA di PT BAI, kemudian meminta komitmen Disnaker Bintan untuk mengawal terkait
proses penerimaan 20.000 karyawan di PT BAI.
"Kami juga meminta Disnaker Bintan untuk melibatkan mahasiswa dalam pengawasan
penerimaan tenaga kerja lokal di PT BAI," kata Budi.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak DPRD Provinsi Kepri membentuk Tim Pansus untuk
mengecek kebenaran dari jumlah TKA yang ada di PT BAI.
Bahkan, menuntut Pemprov Kepri menjalankan Undang-Undang Nomor 39 tahun 2009 terkait
Kawasan Ekonomi Khusus, dan mendesak Gubernur Kepri untuk mencopot Kepala Disnaker
Provinsi Kepri karena dinilai lalai mendatangkan TKA di tengah meningkatnya pandemi COVID-
19 di Kepri.
"Di tengah kondisi COVID-19, seharusnya pemerintah tidak mengizinkan TKA masuk ke daerah
kita, apalagi dari negara terjangkit," ujar Budi.
Kepala Disnaker Bintan, Indra Hidayat, menyampaikan, jumlah TKA di PT BAI saat ini sebanyak
800 orang dan tenaga kerja lokal sebanyak 2500 orang.
Pihaknya mengaku siap melakukan pengawasan dan monitoring terkait proses penerimaan
tenaga kerja lokal di PT BAI.
"Pemkab Bintan sudah MoU dengan PT BAI menyangkut penempatan tenaga kerja lokal Bintan
selama lima tahun," tutur Indra.
Plt Kepala Disnaker Kepri, Abdul Bar, mengaku, memperketat pengawasan terhadap ratusan TKA
China yang baru datang di PT BAI sebagai langkah antisipasi masuknya TKA ilegal ke daerah
tersebut.
"Kami sudah membentuk tim terpadu, yang nantinya rutin mendata keberadaan TKA ilegal di PT
BAI," ujar Abdul Bar.
Abdul Bar pun menjamin TKA tersebut sudah memenuhi persyaratan bekerja di Bintan.
Berdasarkan laporan yang diterima dari PT BAI, katanya, pekerja asal negara tirai bambu ini
telah mengantongi izin Rencana Pengunaan TKA (RPTKA) dari Kementerian terkait.
"Alhamdulillah perizinan lengkap, kalau tidak lengkap, tentu tidak boleh bekerja di sini," tuturnya.
Abdul Bar turut mengimbau agar warga tidak khawatir menyangkut kedatangan TKA China ke
Bintan di tengah pandemi COVID-19.
Menurutnya, pekerja asing tersebut sudah membawa hasil tes swab negatif COVID-19 dari
negaranya, bahkan sampai di Bintan langsung menjalani rapid rest dan swab kembali.
"Mereka juga dikarantina selama 14 hari di wisma PT BAI dengan pengawasan ketat Satuan
Gugus Tugas COVID-19. Kalau tidak ada gejala, baru boleh bekerja," tegasnya.
.
130