Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 51

Namun Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan
              Irvansyah Utoh Banja mengatakan, proses pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) belum bisa
              dilakukan hari ini, Selasa (25/8/2020).



              PENCAIRAN BANTUAN SUBSIDI UPAH KARYAWAN RP 600.000 DITUNDA

              Bantuan Subsidi Upah  sebesar Rp  600.000  untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta
              rencananya akan dicairkan mulai hari ini. Namun Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat
              dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja mengatakan, proses pencairan
              Bantuan Subsidi Upah (BSU) belum bisa dilakukan hari ini, Selasa (25/8/2020).

              "Belum (dicairkan)," kata Irvansyah kepada  Kompas.com,  Senin (24/8/2020).

              Meskipun belum jadi dicairkan hari ini, Irvansyah memastikan proses penyaluran Bantuan Subsidi
              Upah (BSU) oleh Pemerintah kepada pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK)
              terus berjalan.

              Pihaknya menjelaskan, saat ini BPJAMSOSTEK telah memberikan data calon penerima BSU untuk
              gelombang pertama sebanyak 2,5 juta pekerja pada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker)
              RI pada Senin (24/8) di Kantor Menteri Ketenagakerjaan.

              Direktur  Utama  BPJAMSOSTEK  Agus  Susanto  mengatakan,  penyerahan  dilakukan  secara
              bertahap sesuai kesepakatan dengan Kemenaker.

              Hal  itu  untuk  mempermudah  proses  rekonsiliasi,  monitoring  dan  mempertimbangkan  prinsip
              kehati-hatian dalam pelaksanaan program BSU.

              "Dari target calon penerima BSU sebanyak 15.7 juta, saat ini telah terkumpul sebanyak 13,7 juta
              nomor rekening, dan sudah kami validasi berlapis hingga 3 tahap, hingga jumlah data yang
              tervalidasi mencapai 10 juta," kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima  Kompas.com,
              Senin.

              "Dari  jumlah  tersebut  kami  serahkan  pada  tahap  pertama  sebanyak  2,5  juta  data  peserta,"
              sambung dia.

              Gelombang penyerahan data berikutnya akan dilakukan secara bertahap (batch) hingga seluruh
              rekening pekerja yang telah tervalidasi bisa menerima haknya.

              Agus menuturkan, masih ada sekitar 2 juta pekerja yang nomor rekeningnya belum diterima
              oleh BPJAMSOSTEK.

              "Kami  tidak  henti-hentinya  mengimbau  kepada  perusahaan  untuk  segera  menyerahkan  data
              terkini  para  pekerja yang  mencakup  nomor  rekening  aktif  atas  nama  pekerja,  paling  lambat
              tanggal 30 Agustus 2020," tutur dia.

              "Begitu  pula  dengan  nomor  rekening  yang  tidak  valid,  kami  kembalikan  kepada  perusahaan
              untuk  dikonfirmasi  kembali  kepada  pekerjanya  dan  akan  kami  lakukan  validasi  ulang,"
              tambahnya.
              Saat  menerima  data  tersebut,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan  bahwa
              pihaknya akan melakukan pengecekan data sebelum menyerahkannya kepada KPPN.

              "Data batch pertama BSU sebanyak 2,5 juta ini akan di checklist untuk mengecek kesesuaian
              data yang ada, setelah itu baru akan kami serahkan kepada KPPN untuk nanti akan disalurkan
              ke bank penyalur, dalam hal ini adalah bank-bank pemerintah," jelas Ida.

                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56