Page 241 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 241

Ia menambahkan, pernyataan DPR RI yang mengatakan 80 persen usulan buruh sudah diadopsi
              dalam UU Cipta Kerja adalah tidak benar.
              Jika pemerintah tetap kejar tayang dalam pembuatan aturan turunan dari UU Cipta Kerja, Said
              menduga bahwa serikat buruh hanya dijadikan sebagai stempel atau alat legitimasi pemerintah
              saja.

              Said juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terlibat dalam proses pembahasan aturan
              turunan UU Cipta Kerja. "Buruh menolak omnibus law UU Cipta Kerja. Dengan demikian tidak
              mungkin buruh menerima peraturan turunannya. Apalagi terlibat membahasnya," tegas Said.

              Ke depannya, Said mengungkapkan terdapat empat langkah yang rencananya akan dilakukan
              oleh pihak buruh, dalam menolak UU Cipta Kerja.

              Pertama, buruh akan menyiapkan aksi lanjutan baik di daerah maupun secara nasional. Aksi
              tersebut akan dilaksanakan secara terukur, terarah, dan konstitusional.

              Kedua, akan disiapkan uji formil dan uji materiil UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi.

              Ketiga, pihak buruh akan meminta dilakukannya legislative review ke DPR-RI, serta executive
              review kepada pihak Pemerintah.

              Serta, keempat, pihaknya akan melakukan sosialisasi terkait isi dan alasan penolakan omnibus
              law UU Cipta Kerja, secara khusus klaster ketenagakerjaan, oleh pihak buruh. Sebelumnya, telah
              dilaksanakan  aksi  unjuk  rasa  pada  6-8  Oktober  2020  oleh  elemen  mahasiswa  dan  buruh  di
              berbagai lokasi Jakarta dan sekitarnya. Aksi sempat diwarnai kericuhan yang berimbas pada
              rusaknya berbagai fasilitas publik.

              Adapun, UU Cipta Kerja telah disahkan DPR-RI, pada Senin, 5 Oktober 2020.










































                                                           240
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246